Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menusuk Sepi

26 September 2020   00:02 Diperbarui: 26 September 2020   00:05 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keheningan merebak.. 

Mimpi menari-nari dalam kelelapan di pulau kapas

Bertaburan harapan.. Di langit yang gelap.. 

Bintang malam mulai menusuk-nusuk keheninganmu.. 

Sepi berganti suara ayam yang berkokok.. 

Air mengalir gemericik.. 

Dalam doa malam.. 

Dalam sujud... 

Pada harapan... 

Hari esok yang lebih baik.. 

Dalam kelelapan... 

Selepas bergulat dengan waktu.. 

Berkejaran dengan target.. 

Sebelum senja menghilang... 

Biarkan mentari... Kembali jadi penyemangat hidup ini... 

Menggerakkan seluruh sel, organ tubuh kakiku.. 

Dalam sujud malam ini.. 

Ku renungkan segala perbuatan baikku.. 

Masih kan gunungan kesalahanku.. 

Ku kikis perlahan pasti habis... 

Berganti tumpukkan kebaikanku.. 

Agar wangi melati tetap abadi... 

Dari kebaikanku terapi jiwa yang lesu... 

Bukan bau busuk yang menyengat.. 

Berlumuran dosa... 

Mengumbar perbuatan negatif.. 

Mencemari aliran sungai kasihMu

Menghambat belaskasihMu

Menghalangi sinarMu

 yang menyilaukan hatiku.. 

Biarkan malam ini hening.. 

Jangan kau tusuk-tusuk tangisan keluhanmu..

 Yang baunya menjadi virus jahat bagi orang lain.. 

Bersyukur dalam keheningan... 

Menikmati malam ini.. 

berganti pagi semangat jiwa yang terbakar.. 

Mentari yang mereka dengan hari yang baru.. 

Awal yang baik dan hari baik... 

Bertahan dalam pandemi.. 

Moga lekas selesai.. 

Sujud dalam keheningan malam.. 

Biarkan pencari nafkah malam mendapatkan rejeki lebih banyak dengan cara yang positif.. 

Biarkan penjaga kentongan menyamankan kami yang nyenyak bermimpi berpelukan dengan harapannya.. 

Selamat dini hari kawan.. Mimpi indahmu moga terwujud di hari depanmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun