Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjaga Sungai di Tengah Pandemi

17 Juli 2020   22:34 Diperbarui: 17 Juli 2020   22:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sadar terkatakan pada para penyalur hobi

Hobi yang kadang menghabiskan waktu yang siap belaka.. 

Di kerja jam dan mereka tak peduli.. 

Tak peduli tak sekedar senangkan hati.. 

Tak peduli pada si penguasa hari... 

Itulah rumah keduamu.. 

Para pencari ikan.. 

Koran di tangan.. 

Menyusur sungai.. 

Lewat instingmu yang tajam.. 

Pada indahnya sungai.. 

Spot yang tepat untuk.. 

Meluapkan hobimu.. 

Seolah itu pekerjaan rutinmu..

Selamat pagi pemancing yang budiman.. 

Saat kau mencintai sungai yang menghijau.. 

Bersih dari sampah... Dari ulah orang yang membuang sampah.. Tanpa hati nurani.. 

Kalau kepuasan mulai terusik... 

Mengotori sungai yang indah bersama ikan.. 

Yang sedari tadi tak mau memakan umpanmu... 

Bahkan sepanjang hari... 

Tak dapat ikan.. Satupun.. 

Dari permenunganmu dalam diam.. 

Tenang... Bersama penguasa sungai... 

Kau penjaga sungai.. 

Tanpa harus di jadwal.. 

Silih berganti... 

Menambah.. Indahnya.. 

Selamat malam pemancing yang budiman.. 

Tak peduli.. 

Dinginnya malam menusuk-nusuk tubuhmu.. 

Memenuhi hasrat hobimu... 

Yang tak terbendung... 

Terimakasih pemancing yang budiman.. 

Sejenak kau.. 

Melepas kepenatan hidup dengan cara yang indah.. 

Kau setia menjaga jarak alami tanpa harus di disiplinkan... 

Tanpa harus di tertibkan oleh siapapun.. 

Dan di bubarkan oleh siapapun.. 

Di sungai ini kedung dani.. Bengawan Madiun.. 

Sangat riang gembira..  Satu ikan besar tertangkap oleh kail dan joranmu.. 

Bersama pertarungan yang sengit.. 

Sampai melatih kesabaranku yang tingkat tinggi.. 

Bertarung sampai joranmu hampir patah.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun