Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kenangan Perjamuan Malam Terakhir

17 April 2020   22:11 Diperbarui: 17 April 2020   22:09 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku teringat perjamuanMu yang terakhir kalinya,,

Bersama murid-muridMu.. dengan banyak misteri..

Misteri agar kami menggali makna dalam keidupan sehari-hari..

Sebagai murid... yang harus setia pada karya dan pekerjaan kami

Sebagai murid yang suatu saat menjadi guru teladan bagi para murid  kita..

Agar tumbuh dan seperti pohon yang berbuah lebat kebaikan yang dapat dibagikan ke orang lain..

 Dan benih kasihNya tertanam dengan subur dihati diutus dalam kehidupan sehari-hari..

Kau yang mau mengorbankan tubuh dan darahMu

Menyadarkan akan kerelaan kami untuk berkorban,peduli,solider,simpati terhadap sesama...yang terkucilkan yang terkena wabah covid19..

Kau membasuh dengan kesungguhan hati..

Pesan untuk melayani sesama yang  terasingkan, menolong sesama,terkucilkan..

Dengan kesetiaan hati kau ajak kami untuk berjaga dan berdoa,,bersamaMu...sesuai Kehendak Bapa..

Dalam keheningan malam yang sepi dan mecekam sebelum kau ditangkap...dan dikhianati.. oleh seorang MuridMu..

Dalam permenungan...diri..dalam kesuciaan hati yang berlumur dosa..

Ku tersadar akan cikal bakal perayaan Ekaristi ...

Dalam perjamuan malam terakhirMu..

Dengan kenangan yang tak terlupakan akan sengsara WafatMu diSalib ..

Berkat kasihMu yang melimpah dan tanpa batas

Kurendahkan diri untuk semakin rendah hatiku

PelayananMu yang tanpa batas..mengajarkan kami untuk saling melayani dengan setulus hati..saling bekerjasama,tanpa membedakan kaya atau pun miskin dihadapan Bapa..

Terimakasih ya Bapa betapa agungNya makna penerimaan Tubuh dan DarahMu....dalam kenangan rohani yang tak terlupa ..

 

Ngawi,09042020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun