kau selalu terbang selama kau suka
mencari makan setiap pagi
memperindah dunia ini dengan suaramu
dengan suka ria.. Bersama kawananmu...
hingga di pohon dekat rumah yang rindang dan tinggi
di pohon mangga.. yang di membalut pohon buah naga yang menjalar...
buahnya menggoda mu untuk memakannya..
segarnya hari ini selalu mendengar suara beningmu.. dan seraknya.. untuk memanggil kawanmu
berpindah ke pohon jambu yang lebat ternyata..
anakmu sudah besar.. dan siap terbang menghadapi kerasnya kehidupan
dunia yang mengggerus populasimu..
moga populasimu,,, sungguh berkurang setiap tahunnya..
saat ku lihat di pedagang burung temen-temanmu..dikurung siap diperjualbelikan..
Bersama burung-burung yang lain..
waktu beranjak dan mentari meninggi...kau pun terbang kembali entah kemana...
ku ingat dulu kami juga punya kutilang....yang lepas.. dari sangkarnya...
apakah itu engkau kutilang ku yang manis?
dan segala keturunanmu...
engkau harus kami lindungi dan lesatrikan agar anak cucu kami melihatmu terus..
tak punah dihancurkan oleh ulah pemburu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H