Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersama Si Carry Kuning Vs Andys

23 Maret 2020   21:38 Diperbarui: 23 Maret 2020   21:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cintaku Pada Si Carry Kuning Siang Ini Tercapai Juga

Besama Pak Sopir Yang Setengah Abad Lebih Usianya...

Setelah Lama Ku Berdiri Di Bibir Jalan

Dan Duduk Di Bongkahan Batu Besar Pinggir Jalan Raya Solo

Ditengah Obrolan Kami...Ada Suka Duka Yang Mendalam

Saat Menjadi Sopir Angkota....

Dari Banyaknya Anak Sekolah Yang Berdesakdesakkan Sampai Tak Takut Dengan Polisi

Dari Orang Yang Membawa Bayi,Mau Melahirkan,Hingga Ayam Dan Bebek Pedagang Pasar

Yang Kesiangan Mengejar Pelanggannya Yang Keburu Pergi..

Dengan Bau Khasnya Ayam.. Dan Bebek Sambil Menutup Hidung..

Dari Yang Hanya Numpang Seorang Pengamen Dan Pengemis ..

Sampai Si Embah Yang Mencoba Berbohong Tak Mau Bayar...Dan Keras Kepala

Bersama Kebohongan Anak Sekolah Dengan Berbagai Alasan Tuk Tak Membayar

Dari Seorang Kepala Sekolah..Yang Murah Hati... Mau Berderma Untuk Rekan Guru

Meski Bahaya Selalu Mengancam Setiap Saat Engkau Tetap Sabar

Tak Arogan,,, Meski Di Salib Truk Tronton Yang Mengular...

Sedan Yang Menyalib Seperti Pembalap Mobil

Atau Sepeda Motor Muda Mengejar Waktu Takut Terlambat Dengan Gaya Pembalap Profesional.. Dijalan Raya..

Tak Peduli Nyawanya Hanya Satu..

Selalu Mengklakson Tiba-Tiba Ayam Lewat Di Jalan..Raya..

Tetap Sopan Saat Menyalib.. Dan Di Salib Olah Rekanmu Sopir

Carry Kuning Yang Bersahaja

lama ku tak menumpangmu sejak hari jumat yg lalu...

ada di perempatan di perempatan kartonyono

sejenak ku menatap mentari yang begitu cepat naiknya..

menyapaku dengan hangat...

panasnya mulai meyengat tulang tulang

rasanya tak semudah di bayangkan

mengapa si carry kuning sepi peminatnya

moga takk seperti kota mati pagi ini...

moga senyum mentari pagi menghentikan sejenak sikuning.. san menghampiriku

selalu kau teralihkan oleh andys yg lebih... dulu

meski ku tak ingin meduakanmu

andys ku naik bersama seorang wanita berkerudung hitam..

doa kupanjatkan sejenak

siandys tiba tiba berhenti

20 kardus baju koko masuk ikut menumpang...

bersama pedagangnya yang setengah tua.. 

bergoyang goyang berjalan kembali di jalur yang bergelombang

meski semulus wajah gadis di dalm andys ini...

moga selamat sampai tujuan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun