Tinta Hitam
Pagi Ini Printerku Kehabisan Tinta..
Lupa Kalo Sekian Lama Terlambat Tuk Mengisinya
Pelan-Pelan Ku Isi
Tiba-Tiba Habislah Sudah Tinta Itu Terbuang
Bukan Pada Tempatnya
Tapi Pada Tangan Yang Penuh Dosa Ini
Tak Perlu Menyalahkan Diri Sudah Terlanjur
Tangan Ku Cuci Karna Tinta Yang Terbuang Sia-Sia
Sebotol Penuh Tinggal Separuh..
Ku Cuci Tanganku Sedikit Demi Sedikit Ada Yang Keluar DariSela-Sela Pori-Pori Kulitku
Sambil Berpikir Kenapa Seceroboh Ini
Sambil Merenung Mengapa Dosa Tinta Ini Tak Hilang-HilangDengan Cepat...
Lebih Dalam Lagi Harus Ku Perbuat Apa...
Memang Butuh Kesabaran Untuk Mengurangi Segala Dosa Ini
Asal Tak Mengulanginya Lagi..
Air Se Gayung Sudah Habis Sebagian Bekasnya Sudah MulaiMemudar
Kembali Sejenak Diam Sambil Mengambil Air Dan Sabun
Tuk Membersihkannya...
Dalam Benakku..
Adakah Cara Yang Cepat Agar Bekas Ini Tak Telalu Menempel DiPori-Pori Kulitku..
Dan Terlihat Banyak Orang..
Tentu Menerima Diri Apa Adanya Sangat Penting..
Menguras Habis Kesombongan Diri Dan Keangkuhan Diri
Selalu Menyalahkan Diri Sendiri
Dan Tak Memperbaikinya
Pertobatan Hanya Sebuah Kata-Kata Kosong...
Pemulihan Diri Hanya Rutinitas Untuk Kembali Lagi Ke PadaDosa Yang Sama
Tercebur Lumpur Nafsu Dan Kecanduan Akan Kenikmatan DuniawiDan Keinginan Daging
Tak Mau Keluar Dari Lumpur Yang Nikmat Sesaat Itu..
Itukah Manusiawi Yang Selama Ini Terasa Melekat SepertiTinta Yang Kena Di Tangan Dan Sebagian Lengan Ini
Bapa Sujud Ku Ucapkan Padamu Saat Tersadar Ingin LekasBangkit Memperbaiki Di Antara Serpihan-Serpihan Kebaikan Diri
Celah-Celah Cahayamu Yang Memberi Harapan Yang Nyata
Meski Protesku Padamu Masih Mengunung Karna KetidakadilanDunia Ini...
Cahaya Kecil Harapan Terpancar Indah Meski Tantangan ZamanIni Begitu Deras Mengalir
Seperti Air Kotor Yang Di Buka Dari Bendungan Yang Tak BisaMenampung Ribuan Sampah Buang Dari Manusia Yang Tak Bertanggungjawab Akan AlamDan Lingkungan Sekitarnya
Saatnya Untuk Berbalik Untuk Membersihkan Sampah-Sampah ItuAgar Tak Menghalangi Aliran Rahmat Pengampunanmu Apadaku Yang Penuh Dengan DosaIni...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H