Kata Yang Kacau Balau
Kata Sedih Peluhan Air Mata Kesedihan 100 Rupaih Ditangan
Sang Anak Kecil Di Beri Sang Bapak
Langsung Di Buang Di Tengah Jalan Menggelinding Ketepi Jalan
Ku Ingat Saat Kecilku Betapa Berhaganya Uang Itu…
Masih Berhargakah Linangan Air Mata
Memakai Topeng Melas,Iba Pada Si Kaya
Ketika Di Tangan 500
Ditangan Kemudian Di Buang Ditepi Jalan
Ku Merenung Sejenak…
Saat Ku Pungut Hampir Setiap Hari Ku Pungut
500 Rupiah Ku Pungut Di Tepi Jalan
Yang Sekarang Tak Berharga
Ku Kumpulkan Tiap Hari..
Setoples Tetap Berharga Dalam Tuk Sesuap Nasi Hari Ini…
Kau Pengemis Milenial Sadarlah Dengan Jerih Payah Kami
Yang Malu Tangan Meminta Iba
Yang Malu Saat Kau Memakai Topeng Iba Keiklasan Kami Mendapatkan Pahala Yang Melimpah
Tak Peduli Kau Gunakan Dengan Cara Yang Haram
Moga Kau Lekas Sadar .. Dosamu Bisa Terobati Dengan
Berbalik Padanya…
Miskin Bukan Nasib Yang Harus Di Lestarikan Seumur Hidup…
Aku Percaya Saat Bangkit Dari Kemiskinan Terbukalah Jalan Pertobatan
Jalan Rejeki Yang Melimpah Secara Halal Walau Hidup Sederhana
Meski Pas Untuk Makan,Pas Untuk Segala-Galanya
Lebihnya Untuk KerajaanNya..
Dari 500 Rupiah Aku TErus Mengumpulkan Walau Melepaskan Rasa Malu
Menghargai Keringat Orang Yang Mengumpulkan Itu Semua…
Mengumpulkan Keringat Lelah
Sepanjang Hari.. Penuh Berkah,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H