Mohon tunggu...
Media Ba
Media Ba Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru

Pengrajin Kata, Agung Setiawan, S.Pd. Dikenal Dengan Nama Mas A’wan Malikul A’wan, Lahir di Jawa Tengah, Indonesia. Aktif di Komunitas Sastra Kelas Sunyi Serta Pernah Menjabat Sebagai Wakil Ketua PPTMN Wilayah Yogyakarta Untuk Sementara dan Saat Ini Menjabat Sebagai Wakil Sekertaris PPTMN Periode 2023-2028 Dengan Nomor SK : 01/SK/PPTMN/K.WIL.DIY/II/2028. Karyanya Terhimpun Dalam Antologi Puisi dan Syair (Pendidikan Pancasila, 2016), Tematik Rindu (Sudut Sastra, 2017), Jejak Penikmat Anggur (Mazemedia, 2017), Ba’ (Jejak Pustaka, 2017). Antologi Cerpen Jarak (K-Media, 2018) Tulisan Lainnya Termuat di Koran Radar Cirebon (Sabtu, 16 November 2019), Buletin KRESKIT UAD (Selasa, 26 November 2019), Peningkatan Keterampilan Menulis Anekdot Strategi Reviewing A Film Siswa SMAN 1 Kalasan (Jurnal Literasi – Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah). Selain Beberapa Karya Tulis, Pernah Meraih Penghargaan Original Rekor Indonesia Award (ORI) 2023 Pemecah Rekor Tentang Organisasi Profesi Praktiksi dan Metafisika Pertama yang Berlegalitas Lengkap di Indonesia dan Tercatat Dalam Rangka Perlindungan Ciptaan di Bidang Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Sastra yang Sesuai Dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Adapun Beberapa Rumah Sebagai Tempat Media, Seni, Ruang Kreatif dan Kreasi Serta Silaturahmi Seperti Paviliun Ba’, Media Ba’, Gandiwa.co, Frontal.aksara, Kalimat Kopi dan Kanal Mas A’wan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sex Bebas: Bahaya, Konsekuensi, dan Pertukaran Energi yang Tak Terlihat

12 Oktober 2024   22:01 Diperbarui: 12 Oktober 2024   22:12 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Paviliun Ba' 4/2023

Saat kamu terlibat dalam seks bebas, tanpa ikatan emosional atau cinta yang sejati, energi yang kamu bawa dari pasangan tersebut bisa meninggalkan jejak negatif dalam hidupmu. Energi negatif ini bisa mengganggu keseimbangan mental, emosional, bahkan spiritualmu. Kamu mungkin merasa cemas tanpa alasan, mengalami gangguan tidur, atau bahkan merasakan stres yang terus-menerus. Ini adalah akibat dari pertukaran energi negatif yang kamu terima dari pasangan yang tidak memiliki hubungan emosional yang mendalam denganmu.

Dalam jangka panjang, energi negatif ini bisa menumpuk dan memengaruhi keseimbangan hidupmu secara keseluruhan. Kamu mungkin mulai merasa tidak puas dengan dirimu sendiri, sulit menjalin hubungan yang sehat, atau bahkan kehilangan arah dalam hidup. Ini adalah dampak yang sering kali tidak disadari dari seks bebas.

Contoh Kasus:

Misalnya, seseorang terlibat dalam hubungan seksual tanpa komitmen dengan banyak pasangan berbeda. Setelah beberapa waktu, dia mulai merasa tidak bersemangat, hidupnya terasa hampa, dan sulit merasa bahagia. Ini bisa jadi akibat dari penumpukan energi negatif yang ia terima dari berbagai pasangan yang berbeda, yang tidak memberikan dukungan emosional ataupun spiritual yang sehat.

Koneksi Jiwa dan Seksualitas Sejati

Seksualitas yang sehat dan bermakna hanya bisa terjadi ketika dua orang memiliki koneksi jiwa yang sejati. Ketika kamu dan pasanganmu memiliki cinta sejati dan saling memahami secara emosional dan spiritual, energi yang kalian transfer melalui hubungan seksual akan membangun keseimbangan dan harmoni. Anak-anak yang lahir dari hubungan ini akan memiliki jiwa yang selaras dengan kedua orang tua, sehingga lebih mudah untuk dididik dan dibentuk dengan nilai-nilai yang baik.

Namun, jika kamu terlibat dalam seks bebas yang hanya didasari nafsu, bukan cinta dan keselarasan jiwa, yang terjadi adalah pertukaran energi yang merusak. Kamu tidak hanya mempertaruhkan kesehatan fisikmu, tetapi juga keseimbangan emosional, mental, dan spiritualmu. Dan dampaknya tidak berhenti di dirimu saja, itu bisa memengaruhi generasi mendatang melalui keturunanmu.

Pada akhirnya, seks bebas adalah perilaku yang dilakukan oleh mereka yang tidak menggunakan akalnya. Seperti hewan yang hanya mengikuti naluri dan nafsu tanpa pertimbangan, manusia yang melakukan seks bebas juga mengabaikan dampak jangka panjang dari tindakannya. Mereka hanya mengejar kepuasan sesaat, tanpa memikirkan bagaimana energi negatif yang mereka transfer dapat memengaruhi keseimbangan hidup mereka sendiri dan orang lain.

Maka, penting untuk menyadari bahwa seksualitas bukan hanya soal fisik. Ada pertukaran DNA, energi dan karma yang harus dipertimbangkan. Hanya dengan hubungan yang didasari cinta sejati dan keselarasan jiwa kita bisa menciptakan kehidupan yang sehat, harmonis, dan seimbang, baik untuk diri sendiri, pasangan, maupun generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun