"Artikel ini ada, berangkat dari salah satu obrolan client/pasien Paviliun Ba' yang membahas Hubungan Intim dengan Vibrasi Energi dan pengaruhnya bagi diri manusia sebagai individu. Dokumen foto sudah mendapatkan izin dari Client yang bersangkutan"
Judulnya saja sudah bikin ngeri, sex bebas! Kebebasan adalah hak setiap individu, tetapi kebebasan selalu diikuti dengan konsekuensi. Dalam hal ini, agama dan hukum negara hadir untuk menjaga keseimbangan nilai-nilai moral dan etika yang mengatur kehidupan manusia, termasuk dalam perilaku seksual.
Aktivitas seksual, pada dasarnya, adalah hubungan fisik antara pria dan wanita yang melibatkan kedekatan intim. Namun, di balik aspek fisik ini, ada sesuatu yang lebih dalam dan sering kali tidak disadari, yaitu pertukaran DNA dan energi. Banyak orang yang hanya melihat seks sebagai tindakan fisik, padahal ada interaksi yang lebih mendalam terjadi di tingkat biologis dan spiritual.
Pertukaran DNA dan Dampaknya
Setiap kali seseorang berhubungan seksual, terjadi pertukaran DNA antara kedua belah pihak. Ini bukan hanya sekadar materi genetik fisik, tetapi juga menyangkut aspek "DNA karma". Dalam tubuh kita, sel-sel DNA mengandung kromosom, yang merupakan inti dari sifat dan karakter bawaan kita. Jadi, ketika kamu terlibat dalam hubungan seksual dengan seseorang yang tidak sejiwa atau selaras denganmu, ada risiko pertukaran sifat dan karakter yang berlawanan, yang nantinya bisa memengaruhi keturunanmu.
Contoh Kasus:
Bayangkan seseorang yang dalam kesehariannya sabar, tenang, dan bijaksana. Kemudian, dia berhubungan dengan pasangan yang mudah marah, impulsif, dan penuh masalah emosional. Pertukaran DNA yang terjadi tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga membawa sifat-sifat pasangan tersebut. Ketika mereka memiliki anak, anaknya bisa saja lebih menyerupai karakter negatif dari pasangannya yang emosional, sehingga sulit dididik.
Hal ini mungkin terjadi karena sifat-sifat yang diwarisi dari kedua orang tua tidak harmonis, sehingga sulit bagi anak tersebut untuk beradaptasi dengan cara didik yang diberikan oleh orang tua yang lebih tenang.
Pertukaran Energi: Bukan Hanya Fisik
Selain pertukaran DNA, ada dimensi lain yang lebih dalam dari hubungan seksual, yaitu pertukaran energi. Setiap manusia memiliki energi yang unik, yang dipengaruhi oleh emosi, pengalaman hidup, dan spiritualitas. Ketika dua orang berhubungan seksual, mereka tidak hanya berbagi fisik, tetapi juga mentransfer energi satu sama lain.
Energi ini dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada keadaan emosional dan spiritual pasangan tersebut. Jika pasangan yang terlibat dalam hubungan seksual tidak memiliki hubungan emosional yang dalam atau hanya didasari nafsu sesaat, energi yang ditransfer bisa bersifat merusak. Kamu bisa membawa pulang emosi negatif dari pasanganmu, seperti kecemasan, depresi, atau bahkan trauma yang pernah dialaminya.
Contoh Kasus:
Misalnya, seorang wanita merasa penuh energi positif dan semangat sebelum menjalin hubungan dengan seorang pria. Namun, setelah sering berhubungan intim dengan pria yang selalu stres, cemas, dan tertekan, lambat laun dia juga mulai merasakan hal yang sama, mudah marah, gelisah, dan sulit merasa bahagia. Ini adalah contoh sederhana bagaimana energi negatif dapat berpindah melalui hubungan intim, bahkan tanpa disadari.
Sebaliknya, jika hubungan seksual terjadi antara dua orang yang memiliki cinta sejati dan jiwa yang selaras, energi yang ditransfer bersifat positif dan membangun. Hubungan seperti ini menciptakan keseimbangan dan harmoni, tidak hanya dalam hubungan itu sendiri, tetapi juga dalam kehidupan pribadi masing-masing pasangan.
Contoh Kasus:
Bayangkan dua orang yang benar-benar saling mencintai dan memiliki hubungan yang sehat, baik secara emosional maupun spiritual. Ketika mereka berhubungan intim, energi yang ditransfer akan memperkuat hubungan mereka, memberikan kebahagiaan, dan menambah keharmonisan dalam keluarga mereka. Keturunan yang lahir dari hubungan yang seimbang secara energi ini biasanya memiliki jiwa yang serupa, yang membuat mereka lebih mudah dididik dan dibentuk sesuai dengan nilai-nilai orang tua.
Akibat dari Pertukaran Energi Negatif
Saat kamu terlibat dalam seks bebas, tanpa ikatan emosional atau cinta yang sejati, energi yang kamu bawa dari pasangan tersebut bisa meninggalkan jejak negatif dalam hidupmu. Energi negatif ini bisa mengganggu keseimbangan mental, emosional, bahkan spiritualmu. Kamu mungkin merasa cemas tanpa alasan, mengalami gangguan tidur, atau bahkan merasakan stres yang terus-menerus. Ini adalah akibat dari pertukaran energi negatif yang kamu terima dari pasangan yang tidak memiliki hubungan emosional yang mendalam denganmu.
Dalam jangka panjang, energi negatif ini bisa menumpuk dan memengaruhi keseimbangan hidupmu secara keseluruhan. Kamu mungkin mulai merasa tidak puas dengan dirimu sendiri, sulit menjalin hubungan yang sehat, atau bahkan kehilangan arah dalam hidup. Ini adalah dampak yang sering kali tidak disadari dari seks bebas.
Contoh Kasus:
Misalnya, seseorang terlibat dalam hubungan seksual tanpa komitmen dengan banyak pasangan berbeda. Setelah beberapa waktu, dia mulai merasa tidak bersemangat, hidupnya terasa hampa, dan sulit merasa bahagia. Ini bisa jadi akibat dari penumpukan energi negatif yang ia terima dari berbagai pasangan yang berbeda, yang tidak memberikan dukungan emosional ataupun spiritual yang sehat.
Koneksi Jiwa dan Seksualitas Sejati
Seksualitas yang sehat dan bermakna hanya bisa terjadi ketika dua orang memiliki koneksi jiwa yang sejati. Ketika kamu dan pasanganmu memiliki cinta sejati dan saling memahami secara emosional dan spiritual, energi yang kalian transfer melalui hubungan seksual akan membangun keseimbangan dan harmoni. Anak-anak yang lahir dari hubungan ini akan memiliki jiwa yang selaras dengan kedua orang tua, sehingga lebih mudah untuk dididik dan dibentuk dengan nilai-nilai yang baik.
Namun, jika kamu terlibat dalam seks bebas yang hanya didasari nafsu, bukan cinta dan keselarasan jiwa, yang terjadi adalah pertukaran energi yang merusak. Kamu tidak hanya mempertaruhkan kesehatan fisikmu, tetapi juga keseimbangan emosional, mental, dan spiritualmu. Dan dampaknya tidak berhenti di dirimu saja, itu bisa memengaruhi generasi mendatang melalui keturunanmu.
Pada akhirnya, seks bebas adalah perilaku yang dilakukan oleh mereka yang tidak menggunakan akalnya. Seperti hewan yang hanya mengikuti naluri dan nafsu tanpa pertimbangan, manusia yang melakukan seks bebas juga mengabaikan dampak jangka panjang dari tindakannya. Mereka hanya mengejar kepuasan sesaat, tanpa memikirkan bagaimana energi negatif yang mereka transfer dapat memengaruhi keseimbangan hidup mereka sendiri dan orang lain.
Maka, penting untuk menyadari bahwa seksualitas bukan hanya soal fisik. Ada pertukaran DNA, energi dan karma yang harus dipertimbangkan. Hanya dengan hubungan yang didasari cinta sejati dan keselarasan jiwa kita bisa menciptakan kehidupan yang sehat, harmonis, dan seimbang, baik untuk diri sendiri, pasangan, maupun generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI