Berdasarkan catatan sejarah pilpres dalam 10 tahun itu maka Ganjar-Mahfud berpeluang menghemat anggaran pemilu dari dua menjadi hanya satu putaran. Cukup dengan merawat pelanggan lama sambil menjaring pelanggan baru maka hattrick tiga kali pilpres masih masuk di akal.
Figur komplit antikorupsi, radikalisme, dan separatisme
Selain faktor historis, Ganjar-Mahfud memiliki positioning kuat dalam menyikapi setidaknya dua isu penting yaitu radikalisme dan korupsi.
Melalui rekam jejak media dan medsos, pendukung dan pemilih dapat membandingkan bagaimana capres dan cawapres menyikapi kedua isu di atas. Baik dalam format media tulis maupun video, tim Ganjar-Mahfud akan mudah menampilkan kelebihan keduanya pada aspek ini.
Sebaliknya bagi tim sukses Anies dan Prabowo. Kedua tema di atas sebaiknya perlu dilapis dengan  tema-tema alternatif pelindung untuk menghindari kontak langsung yang berpotensi mematikan langkah.
Sebagai Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo kerap menunjukkan aksi-aksi pemberantasan pungli dan penolakan radikalisme terutama di sekolah. Sosoknya juga mudah terjangkau bagi warga yang akan mengadukan permasalahan lewat media sosial.
Mahfud MD lebih lagi. Secara kapasitas mungkin lebih unggul dibanding Ganjar. Hanya saja karena bukan kader partai maka Mahfud harus puas di posisi calon RI-2.
Menkopolhukam Mahfud MD juga sebelumnya pernah aktif di partai yaitu PKB pra-kudeta. Sejak era Gus Dur Mahfud sudah malang melintang di berbagai posisi di eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pernah di DPR, pernah jadi Ketua Mahkamah Konstitusi yang berintegritas, menteri hukum dan HAM, juga menteri pertahanan sebelum jabatan yang saat ini dipegang.
Keunggulan taktis dan strategis