Dari yang tampak di permukaan relasinya dengan Ketum Megawati juga relatif baik. Ketika dikecualikan dari undangan dalam acara Puan di Semarang, terbukti yang bersangkutan justru bertemu Mega di Jakarta.
Hal itu yang sempat dikemukakan Ganjar Pranowo sebagai  "satu kurang tetapi dua kebanyakan" beberapa waktu lalu . Mengambil momen makan mi instan Ganjar sempat pula menyinggung soal "ngekos" yang memang identik  dengan menu itu.
Ndilalah-nya,  Bambang Pacul juga menyinggung  kasus Rustriningsih yang membelot ke kubu Prabowo dalam Pilpres 2019 lalu. Ia mempersilakan Ganjar untuk mengambil sikap jika ingin memilih jalan sendiri.
Mungkin Ganjar juga menyimpan opsi ngekos ini (lewat partai lain) dalam perjalanan karir politiknya. Jika itu kemudian terwujud, jangan-jangan PDIP justru yang sedang mempersiapkan plot 2 kandidat dalam pilpres nanti.
Bambang Pacul, Bappilu PDIP (detik.com, 27/5/2021):
"Ya monggo kalau orangnya (Ganjar) mau, orangnya (Ganjar) mau monggo, sudah banyak contoh kok, banyak contoh itu di Jawa Tengah itu semua orang tahu, Ibu Rustriningsih."Â
Memajukan lebih dari 1 kandidat dalam pilpres bukanlah hal yang baru. Strategi ini kerap digunakan Golkar + Jusuf Kalla sehingga Partai Beringin ini seakan tak pernah benar-benar jauh dari pusat kekuasaan.
Ada banyak pertanyaan menarik. Namun untuk sementara narasi kudeta capres ala Bappilu Bambang Pacul dan Puan sayangnya masih perlu gocekan menarik lagi.Â
Terkait restu capres yang nanti benar-benar akan berlaga tampaknya Megawati sendiri masih santai. Yang pasti dinamika internal ini tak mungkin akan dibiarkan menjadi kesempatan bagi partai lain untuk mengambil keuntungan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H