Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bukit Algoritma dan The "Traitorous Eight" dari Silicon Valley

11 April 2021   07:49 Diperbarui: 11 April 2021   08:23 2800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai sebuah kawasan  tekno-saintifik, jejak Silicon Valley  menembus jauh hingga abad-19. Tahun 1885 William Burroughs  mengembangkan kalkulator mekanik. Tahun 1891 Stanford University berdiri. Penggagasnya Gubernur California Leland Stanford.

Gelar silikon yang disandang  berkaitan dengan fase yang terjadi pada pertengahan abad 20. Tahun 1956 William Shockley --peraih Nobel Fisika 1956-- mendirikan perusahaan transistor semikonduktor sebagai pengganti transistor  tabung hampa.

Shockley dibantu  banyak kolega untuk mengelola riset-bisnisnya di Shockley Semiconductor. Namun tahun berikutnya 8 partner bisnis Shockley sudah  pisah jalan membangun bisnis sendiri. Mereka mendirikan Fairchild Semiconductor. Shockley menyebut mereka kelompok 8 pengkhianat, The "Traitorous Eight".

Dua dari delapan pengkhianat tadi lantas cabut lagi. Tahun 1968 Gordon Moore dan Robert Noyce mendirikan Intel. Debut mereka sukses besar, tak lama pada tahun 1971 mikroprosesor pertama di dunia berbahan dasar silikon diciptakan:  Intel 4004. Sejak itulah julukan Silicon Valley ditabalkan media.

Pendiri Fairchild Semiconductors yang disebut Shockley sebagai The Traitorous Eight (silicon-valley-history.com/ Stanford University Library).
Pendiri Fairchild Semiconductors yang disebut Shockley sebagai The Traitorous Eight (silicon-valley-history.com/ Stanford University Library).
Dari paparan singkat itu saja kita bisa merasakan atmosfir  bisnis-teknologi  yang kuat, dan tentunya persaingan. Tak ada satu tokoh sentral yang menjadi patron utama. Figur-figur tumbuh silih berganti mengalir tanpa 1 roadmap dominan.

Hingga kini persaingan bisnis terus berlanjut. IBM, Microsoft, Intel, Hewlett-Packard, Apple; satu waktu mungkin terlibat kerjasama tetapi lain kali mereka bisa saling menuntut. Soal tuntut menuntut ini bahkan sekarang sudah lazim lintas negara.

Negara-negara Asia seperti China, Korea Selatan, Jepang, dan India sekarang tumbuh menjadi raksasa teknologi baru. Mereka berpotensi menyalip Amerika Serikat. Akan tetapi gagasan Silicon Valley relatif sama untuk merujuk satu kawasan di mana sekelompok pebisnis dan teknokrat berkumpul menjadi satu.

Bukit Algoritma

Infografis Bukit Algoritma (antaranews.com).
Infografis Bukit Algoritma (antaranews.com).

Ide membangun Silicon Valley sendiri bukanlah hal yang baru. Di Bandung dulu sudah muncul gagasan itu. Jokowi juga sudah terhitung dua kali ingin membangun kawasan serupa, satu di Papua dan satu di Kalimantan. Bagaimana wujud kongkritnya belum tahu.

Di Sumatera juga tampaknya kurang lebih sama. Jenderal Luhut mendirikan Del Institute and Technology untuk mengumpulkan talenta berbakat dengan orientasi penguasaan teknologi. Prestasinya lumayan oke, 2017 bekerja sama dengan NASA untuk riset di luar angkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun