Arief Poyuono (republika.co.id, 13/3/2021):
"Tapi, memang kalau saya melihat ke arah sana untuk tiga periode itu sebenarnya ada wacana ke sana. Test on the water-nya itu sudah terjadi itu di pilkada mantu dan anaknya bagaimana seluruh partai itu bisa mendukung anaknya dan mantunya, hanya ditinggalkan dua (partai) sebagai syarat."
Dengan menggulirkan wacana presiden 3 periode seolah ia menggali lubang kedua yang sudah jelas pada lubang terdahulu Jokowi terbukti lolos. Tak hanya itu, dalam pernyataan sebelumnya 27 Februari itu Poyuono juga cenderung mendiskreditkan Ketum Gerindra Prabowo sebagai figur yang tidak akan cakap memimpin sebagai presiden.
Jika yang menjadi sasaran tembak adalah Prabowo, motifnya lebih mengarah pada katarsis sakit hati karena tersingkir dari kepengurusan DPP Gerindra. Namun jika Poyuono bermaksud memainkan hal itu terhadap Jokowi maka sebaiknya ia membaca kembali jawaban presiden 2 Desember 2019 itu.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H