Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kudeta Demokrat Meredup, PKS-Amien Rais Goreng Wacana Presiden 3 Periode

14 Maret 2021   02:36 Diperbarui: 14 Maret 2021   02:50 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais, inisiator dan pendiri Partai Ummat (detik.com/ YouTube Amien Rais Official).

Kader Gerindra Arief Poyuono yang kini tak lagi menjabat di DPP (kompas.com).
Kader Gerindra Arief Poyuono yang kini tak lagi menjabat di DPP (kompas.com).
Yang masih menjadi teka-teki adalah kartu yang sedang dimainkan Poyuono. Lontaran perpanjangan jabatan presiden yang disampaikan 27 Februari lalu diulang kembali kemarin lusa. Tone-nya yang relatif berubah, dulu cenderung memuji sedangkan kemarin jelas bernuansa kritik.

Arief Poyuono (republika.co.id, 13/3/2021):

"Tapi, memang kalau saya melihat ke arah sana untuk tiga periode itu sebenarnya ada wacana ke sana. Test on the water-nya itu sudah terjadi itu di pilkada mantu dan anaknya bagaimana seluruh partai itu bisa mendukung anaknya dan mantunya, hanya ditinggalkan dua (partai) sebagai syarat."

Dengan menggulirkan wacana presiden 3 periode seolah ia menggali lubang kedua yang sudah jelas pada lubang terdahulu Jokowi terbukti lolos. Tak hanya itu, dalam pernyataan sebelumnya 27 Februari itu Poyuono juga cenderung mendiskreditkan Ketum Gerindra Prabowo sebagai figur yang tidak akan cakap memimpin sebagai presiden.

Jika yang menjadi sasaran tembak adalah Prabowo, motifnya lebih mengarah pada katarsis sakit hati karena tersingkir dari kepengurusan DPP Gerindra. Namun jika Poyuono bermaksud memainkan hal itu terhadap Jokowi maka sebaiknya ia membaca kembali jawaban presiden 2 Desember 2019 itu.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun