Ketika detektor menekan alarm waspada maka secara psikologis akan menimbulkan prasangka bahwa ada masalah yang sedang terjadi. Obyek temuan software detektor tadi selanjutnya ditangani secara manual oleh  komponen brainware dalam hal ini yaitu Admin. Bentuknya bisa berupa penyuntingan atau pemblokiran berdasarkan standard operating procedure (SOP) yang menjadi panduan.
Bedah judul artikel terblokir
Berikut adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada artikel penulis yang terdeteksi sistem mengandung kata/ kalimat yang dilarang Kompasiana. Judul awal tulisan yaitu:
"Mati-matian Cari Perhatian, SBY Tak Membuat Jokowi Terkesan".
Setelah Admin menyunting, judul berubah menjadi:
"Menunggu Respons Jokowi tentang Kudeta Demokrat".
Ada poin yang penulis kurang srek dengan perubahan itu, kemudian diganti lagi menjadi:
"Jokowi Enggan Merespons Wacana Kudeta Demokrat".
Selain dugaan penggunaan majas hiperbola dan pars pro toto seperti disebutkan tadi, ketidakmunculan frasa dominan dalam tubuh artikel berpeluang pula menjadi sandungan yaitu tentang kudeta Demokrat.
Acuannya yaitu perubahan judul yang menjadi versi tayang setelah disunting Admin menambahkan frasa kudeta Demokrat. Judul itu selanjutnya lolos deteksi sistem tetapi ada perubahan rasa atau  persepsi keberpihakan pada penulis.
Judul semula menempatkan penulis sebagai pihak luar di antara SBY/ Demokrat yang berusaha memperoleh tanggapan dari Jokowi terkait kudeta Demokrat.