Penyanyi dan pencipta lagu, Iwan Fals, ternyata masih bergigi. Usia tak menjadi penghalang untuk berkarya.
Dulu Iwan sempat disoal karena dianggap tumpul saat rezim Jokowi berkuasa. Kini kritikan tersebut menemukan jawabannya. Lewat senandung baru yang sarat sindiran vulgar, sang maestro kembali berceloteh.
Dalam lagu terbaru sejatinya mantan pengamen jalanan ini hanya berbicara ngalor ngidul seputar isu terkini. Namun komat kamit senandung folk song-nya  itu bak bandul palu godam yang siap meremuk oknum-oknum yang tersembunyi di sela-sela kasus yang didaftarnya.
"Apakah Masih"
Penyanyi yang terkenal lewat lagu Bento itu membuka wacana dengan peristiwa aktual di bulan Desember di mana terjadi peristiwa penembakan laskar FPI di tol Cikampek. Namun ternyata pembahasan berikutnya bukan mengulas soal radikalisme atau represi HAM. Iwan mendaur ulang kasus-kasus korupsi yang terjadi beberapa tahun silam.
Total ada 18 kasus yang diabsen dalam lagu Apakah Masih yang notabene merupakan kasus-kasus lawas bernilai puluhan triliun. Ia juga membidik kisi-kisi 169 Â kasus korupsi pada semester pertama tahun 2020 sebagaimana hasil temuan ICW (Indonesia Corruption Watch) yang nilainya mencapai Rp 18,1 triliun.
Kasus-kasus yang dicolek Iwan dalam Apakah Masih yaitu:
- Suap Innospec ke pejabat Pertamina
- Bailout Bank Century
- Proyek Hambalang
- Korupsi wisma atlet di Palembang
- Suap pemilihan Deputi Gubernur BI
- Proyek SKRT Kehutanan
- Hibah kereta api dari Jepang
- Korupsi alkes di Kemenkes
- Simulator SIM
- Pembangunan PLTU di Tarahan 2004
- Rekening gendut
- Suap Bakamla
- Suap Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
- Suap Rolls Royce PT Garuda Airways
- Korupsi di Pelindo II
- Korupsi KTP elektronik
- Kasus Jiwasraya
- Kasus Asabri
Uniknya, menjelang penghujung bait Iwan menyinggung perlu tidaknya nama-nama koruptor dalam kasus yang diangkatnya. Ia menolak hal itu karena dikatakan enggan membuat malu keluarga.
Jika menoleh sejarah lagu Iwan Fals yang sarat kritik sosial sebenarnya senandung Apakah Masih  bukanlah sesuatu yang istimewa. Namun kejeliannya seperti akan membuka tabir tema besar yang sedang berkecamuk di balik gonjang ganjing baku tembak polisi dengan laskar FPI.
Saat ini perlahan-lahan isu pemberantasan korupsi kian tenggelam. Jangankan kasus lama, yang baru pun seperti kasus suap pejabat Kejagung dan menteri kabinet mulai melemah gaungnya.