Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masa Pandemi, Menyoal Barikade Massa di Bandara Menyambut Kedatangan Rizieq Shihab

15 November 2020   09:02 Diperbarui: 18 Agustus 2021   09:44 2085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang WNA calon penumpang pesawat berjalan kaki menuju Bandara Soetta di samping massa yang menunggu kedatangan Rizieq Shihab dari Saudi, 10/11/2020 (Foto: Antara/ Muhammad Iqbal).

Tidak heran jika dukungan terhadap komentar nyinyir Nikita Mirzani terus mengalir karena dianggap menyuarakan kekecewaan masyarakat. Di sisi lain peran sejumlah pejabat juga menjadi korban kritikan.

Keberanian aparat pejabat TNI-Polri disindir netizen yang membandingkannya dengan komentar berani NM. Lewat meme dan statusnya mereka mengharapkan para jenderal memiliki keberanian seperti yang ditunjukkan oleh artis dengan segudang kontroversi tersebut.

Tidak hanya aparat keamanan, Mahfud MD juga ikut kena getahnya. Menkopolhukam dianggap tidak bisa mengendalikan euforia massa pendukung yang meledak bersamaan dengan kepulangan Rizieq Shihab.

Rizieq Shihab (kompas.com, 12/11/2020):

"Ada teriak-teriak rekonsiliasi. Mana mungkin rekonsiliasi bisa digelar kalau pintu dialog tidak dibuka."

Tetapi bagaimana situasi tanah air jika dilihat dari kacamata Rizieq sendiri?

Berbagai lontaran dan pernyataan lengkap yang memetakan sudut pandang MRS memang cukup kompleks. Selain yang menyangkut penyambutan dirinya yaitu soal pengamanan polisi di kediaman Nikita Mirzani dan penahanan prajurit TNI pro FPI, MRS juga membahas beberapa masalah lain.

Soal omnibus law tak luput dari bahan orasi MRS dan isu lama tentang kriminalisasi ulama dan aktivis. Ia meminta pemerintah membebaskan Bahar bin Smith (kasus penganiayaan); Abubakar Baasyir (kasus terorisme); dan aktivis KAMI yaitu Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana.

MRS mengajukan hal tersebut sebagai opsi untuk dilakukannya rekonsiliasi dengan pemerintah. Mekanisme tersebut disampaikan sebagai langkah untuk menyelesaikan kasus-kasus hukum lewat pendekatan kompromi politik.

Ihwal rekonsiliasi ini yang lalu menarik dan menjadi pertanyaan bagi publik atau pemerintah. Apakah hal itu juga berarti menyangkut kasus-kasus MRS sendiri yang diduga belum semuanya SP3?

Sebelum kepulangan ke Indonesia Polri mengatakan akan memeriksa kembali sejumlah kasus yang menyeret MRS. Ada kasus yang sudah SP3 tetapi tidak semuanya. Tanggal 4 November lalu, Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan pihaknya akan mengecek lagi status kasus yang menimpa Rizieq Shihab.

Dari pihak MRS sendiri di lain pihak mengklaim bahwa kasus-kasus MRS sudah clear semuanya.

Sugito Atmo Prawiro, Kabid Advokasi FPI, mengatakan bahwa kasus MRS sudah beres (tirto.id, 26/10/2020). Hal itu mengulang pernyataan Sekretaris Umum FPI Munarman tahun lalu di Hotel Alia yang menyebutkan bahwa MRS tidak punya tunggakan perkara lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun