Sejak kedatangannya kembali ke Indonesia 10 November 2020, M Rizieq Shihab (MRS) langsung gaspol dengan aksi-aksi massa yang dilakukan pendukungnya. Kerumunan pun terjadi di sekitar aktivitasnya yang menyebabkan penutupan jalan dan menimbulkan kekhawatiran penularan virus corona.
Begitu menginjakkan kaki di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta para pendukung yang sudah menunggu langsung membentengi MRS. Tidak hanya dalam bandara, massa yang datang dari berbagai daerah juga memenuhi halaman dan jalan-jalan di sekitarnya.
Akibat kerumunan penyambut tersebut jalan menuju bandara macet sejak gerbang tol. Kru pesawat dan calon penumpang dikabarkan ada yang harus rela jalan kaki sampai 3 KM untuk mencapai lokasi karena kendaraan sulit bergerak.Â
Tidak hanya itu, puluhan jadwal penerbangan terpaksa mengalami penundaan. Hal itu berarti ada ratusan hingga ribuan penumpang pesawat yang terdampak.
Laporan media menyebut ada sekitar 27 penerbangan delay, sementara catatan PT Angkasa Pura II yang dikutip republika.co.id ternyata jumlahnya ada 118. Dari jumlah tersebut 110 merupakan rute domestik dan 8 sisanya adalah penerbangan internasional.Â
Kemungkinan angka 118 itu meliputi keterlambatan di bandara lain, tidak hanya di Soetta. Faktanya di Bali, Bandara Ngurah Rai mencatat ada 17 flight yang delay operasional.
Dengan imbas penyambutan MRS tersebut muncul pertanyaan, siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. Apakah pihak bandara ataukah aparat yang kurang antisipatif?Â
Yang jelas para penumpang yang membeli tiket sudah dirugikan akibat keterlambatan jadwal keberangkatan yang terjadi.
Nikita Mirzani mewakili kedongkolan publik
Dari sekian banyak sindiran atau teguran berbagai pihak, baik kepada pihak Rizieq maupun kepada pemerintah, tampaknya hanya Nikita Mirzani yang berani secara frontal menyoal insiden penyambutan tersebut (detik.com, 14/11/2020).
Lewat akun instagram artis yang akrab dipanggil Nyai ini menyebut penjemputan Rizieq yang gila-gilaan dan gelar habib sebagai tukang obat.
