Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penangkapan Ravio, Serangan terhadap Stafsus Milenial atau Pembungkaman Aktivis?

24 April 2020   07:21 Diperbarui: 25 April 2020   13:40 2918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

El diablo mencuit di utasan akun twitter miliknya bahwa peretasan yang terjadi seharusnya  terjadi permanen. Adanya pengambilalihan (take over) oleh pihak lain bisa dilacak dari history login. Jika riwayat masih ada maka dapat dilacak siapa pelaku yang melakukan peretasan. Tetapi jika history ini kemudian hilang karena dibersihkan (clear) maka pertanyaannya adalah mengapa si pemilik akun (Ravio) melakukan hal itu ketika akun sudah kembali dikuasai oleh dirinya.

Lebih lanjut el diablo mengatakan bahwa untuk membuktikan ada tidaknya peretasan adalah pembuktian forensik data oleh pihak Labfor Polri.

Serangan terhadap Stafsus vs isu pembungkaman aktivis   

Dari alur plot masing-masing pihak yang berkepentingan dalam kasus di atas, kita dapat membaca ada 2 versi  penjelasan yang saling bertentangan.

Satu, pihak pendukung #BebaskanRavio yang meminta pembebasan Ravio kepada pihak istana dengan alasan hal itu bertentangan dengan demokrasi. Mereka  --antara lain Kontras--  di sisi lain juga menyinggung soal konflik kepentingan Stafsus Billy Mambrasar dan tulisan di seword.com yang mengangkat topik penyebaran hasutan lewat media whatsapp.

Stafsus Presiden tampaknya adalah bagian paling lemah pemerintah di mana sejumlah serangan oposisi terjadi belakangan ini. Setelah Andi Taufan dan Belva Devara kini Billy yang kemudian disasar.

Pihak Kepolisian sudah menjelaskan bahwa saksi pelapor dari penangkapan Ravio adalah DR tetapi Kontras tidak tertarik mengulik lebih jauh siapa DR tersebut. Menyebut nama stafsus dan seword.com sebagai bagian dari penjelasan tampaknya lebih menarik.

Kemudian pihak kedua --antara lain el diablo-- yang membuat plesetan tagar #BebaskanVario; menyanggah plot pertama tadi dengan mengungkap sejumlah kejanggalan atas pengakuan Ravio soal peretasan akun. Untuk membuktikannya el diablo menyerahkan kepada pihak yang berkompeten yaitu aparat Kepolisian/ Labfor POLRI lewat jalur hukum atau pengadilan.

Plot mana yang kemudian ternyata lebih valid dan siapa pelaku peretasan menurut penulis memang harus diusut oleh Labfor dan pihak korporasi whatsapp. Namun demikian menemukan tampaknya hal itu tidak penting bagi kedua belah pihak yang berseteru di atas. 

Pada era post-truth saat ini, ironisnya, kebenaran bisa kita ciptakan sendiri dan direproduksi menurut selera masing-masing. Perseteruan kepentingan akan terus terjadi tetapi korban takkan bisa mengelak.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun