Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketua Anarko Singgung Ukuran-ukuran Kertas, Netizen Tertawa Ngakak

15 April 2020   05:35 Diperbarui: 15 April 2020   12:11 3542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu jadi bahan penelusuran sejauh mana konteks pengakuan Pius sang ketua Anarko tadi. Apakah pernyataanya itu adalah hasil interogasi yang disusun ulang untuk keperluan penayangan; ataukah ada aktor intelektual di belakangnya yang justru ingin melihat kepolisian jadi tampak konyol.

Secara logis kurang masuk akal jika tokoh Anarko begitu lugu dan lucu seperti Pius dalam tayangan iNews. Tidak merepresentasikan aksi destruktif yang mereka lakukan dalam bentuk vandalisme yang merusak dan menghancurkan fasilitas-fasilitas umum.

Catatan kompas.com, 03/05/2019,  yang merekam aksi May Day gerakan Anarko Sindikalisme tahun lalu menunjukkan bahwa aksi mereka terkoordinir dengan rapi. Penggalangan massa dilakukan secara online lewat grup whatsapp dan berlangsung serentak di Bandung, Malang, hingga Makassar. Di kota kembang aksi aksi kelompok baju hitam itu melibatkan 609 orang; sebanyak 203 di antaranya berusia di bawah umur.

Mengorganisasi ratusan orang yang tidak saling mengenal satu sama lain memerlukan keterampilan organisasi lapangan tingkat advance.

Fenomena gerakan Anarko Sindikalime sebagai sebuah gerakan internasional sendiri adalah sesuatu yang perlu diantisipasi.

Kelompok usia muda yang labil, atas nama popularitas dan nafsu untuk terlihat berbeda, sangat rentan dipengaruhi untuk melakukan aksi destruktif. Sejumlah pelaku aksi May Day (aksi pada Hari Buruh) tahun 2019 merupakan siswa SMP yang terprovokasi untuk turun ke jalan lewat ajakan di media sosial.

Seperti pandemi corona kini gerakan ideologis bisa bergerak tanpa terkungkung batas wilayah.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun