Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kasus Said Didu, Membaca Dua Surat Terbuka Dua Jenderal: LBP dan SBY

10 April 2020   05:31 Diperbarui: 10 April 2020   06:03 1669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atas pernyataan soal IKN itu, LBP pada tanggal 03 April 2020 meminta klarifikasi atau permintaan maaf jika merasa bersalah. Apabila salah satunya tidak dilakukan dalam jangka waktu 2x24 jam maka LBP akan mengambil langkah hukum.

Said Didu tidak punya penjelasan apa pun terhadap apa yang diminta LBP.

Tanggal 07 April 2020, lewat surat yang dikirim dan diterima pukul 11.00, ia tidak menjelaskan apa-apa dari maksud pernyataan dan tuduhan yang dilontarkannya.

Karena Said Didu dianggap tidak memberi penjelasan dan tidak menyatakan permintaan maaf maka pihak LBP akan meneruskan tuntutan hukum. Juru bicara LBP, Jodi Mahardi, mengatakan bahwa LBP sudah membaca surat dari Didu dan mengiyakan perihal langkah hukum yang akan ditempuh (kompas.com, 08/04/2020).

Surat klarifikasi Said Didu untuk LBP yang dianggap tidak menjelaskan tuduhan terkait anggaran IKN (twitter.com/ @msaid_didu).
Surat klarifikasi Said Didu untuk LBP yang dianggap tidak menjelaskan tuduhan terkait anggaran IKN (twitter.com/ @msaid_didu).
Beragam reaksi atas somasi LBP terhadap Said Didu

Sejak LBP menuntut somasi, dukungan terhadap Said Didu segera muncul ke permukaan.

Di twitter tagar #WeAllStandWithSaidDidu sempat jadi  trending topic dan terus diangkat para pendukungnya di jagat maya. Faisal Basri ikut berkomentar di akun twitter-nya @FaisalBasri, mengatakan bahwa Luhut lebih berbahaya dari Covid-19. Bambang Wijoyanto bersama sejumlah advokat menggalang TASK, Tim Advokasi Suluh Kebenaran, menyatakan siap membela Didu.

Puncaknya adalah surat terbuka SBY yang tampak seperti sebuah kesimpulan. SBY meminta pengkritik untuk berhati-hati menggunakan kata-kata, tetapi di sisi lain mengharapkan pemerintah atau pejabat untuk mengabaikan kritikan atau hujatan terkecuali jika sudah menyangkut fitnah.

Sinyal ini yang mungkin perlu dicermati hati-hati. Dalam kasus LBP dengan Said Didu, terkesan bahwa SBY mempersilakan LBP untuk menuntut jika apa yang disampaikan Didu adalah sebuah fitnah. Tapi kalau cuma sekadar cacian atau hujatan sebaiknya LBP tidak usah memperpanjang masalah.

Susilo Bambang Yudhoyono, SBY, mantan presiden periode 2004-2014 (instagram.com/ @aniyudhoyono).
Susilo Bambang Yudhoyono, SBY, mantan presiden periode 2004-2014 (instagram.com/ @aniyudhoyono).
Sepintas tampak benar secara normatif. 

Sebagai mantan atasan Said Didu, SBY merasa perlu menjelaskan posisi dirinya agar tidak disalahpahami. Walaupun demikian bagi para pendukung kedua pihak yang bersengketa, tafsir atas surat terbuka SBY itu bisa dimaknai sesuai kepentingan masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun