Merawat  pasien Corona membutuhkan dokter dan perawat ahli dengan APD (alat pelindung diri) khusus. Rumah sakitnya pun harus memiliki ruang isolasi yang memadai. Sebagai contoh, di Jawa Barat baru ada 9 rumah sakit rujukan. Banten cuma punya 2.
Uji lab untuk Corona juga tidak bisa sembarangan dilakukan.Â
Hanya laboratorium dengan standar keamanan tinggi dan alat khusus yang mampu mendeteksi positif tidaknya satu kasus Corona. Tidak semua ibu kota provinsi memiliki, apalagi sekelas kota kabupaten. Jumlah fasilitas uji lab cuma ada 12, untuk melayani seluruh kawasan se-Indonesia.
Dengan segala tingkat kerumitan dan kompleksitasnya, hal paling masuk akal bagi kita adalah mencegah penyebaran se-maksimal mungkin.
Tidak hanya mudik lebaran, pemerintah dan juga warga perlu bekerja sama membatasi arus pergerakan masyarakat urban kota besar ke daerah. Jika tidak, populasi penduduk di pelosok yang minim fasilitas kesehatan akan menjadi kelompok rentan dari pandemi COVID-19 tersebut.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H