Di Indonesia masalah apa pun bisa digoreng atas bawah sampai gosong kedua sisinya.
Dalam insiden "efek kejut" pembatasan transportasi di DKI misalnya, cukup banyak opini politisi dan komentar warganet yang justru menyalahkan pemerintah pusat!
"Selamat datang di Indonesia!"
Agaknya kalimat itu yang cocok menjelaskan berbagai peristiwa di negeri kita saat ini; meminjam kalimat serupa yang dikatakan Yurianto di kanal youtube Corbuzier tadi. Â
Anomali yang nyata sedang terjadi.
Betapa bencana pandemi Corona yang sedang menimpa kita telah menjadi perdebatan sengit para SJW (social justice warriors).Â
Acapkali tema debat kusir yang terjadi sudah sangat melenceng dari kepentingan bersama untuk membasmi habis COVID-19 dari muka bumi.
Sebagai pejabat publik Achmad Yurianto dan pejabat pemerintah lainnya, seyogianya belajar dari kasus Ahok.Â
Gara-gara terlalu open ke media dan publik, juga terlalu ceplas ceplos; yang terjadi malah timbul kehebohan yang tidak produktif.
Semoga polemik pernyataan jubir Corona Achmad Yurianto lekas selesai dengan permintaan maaf Menkes  dr. Terawan. Baik pemerintah dan pihak medis/ paramedis harus segera fokus kembali menghadapi virus Corona yang semakin merebak.
Persoalan di luar itu harus diselesaikan dengan cara lain, dengan pendekatan lain. Ibarat nasi bungkus, sambalnya harus dipisah.***