Lalu pada tubuh manusia virus beralih rupa susunan genetiknya, bermutasi lagi; sehingga tanpa perlu hewan inang dia bisa menggandakan diri. Akibatnya, terjadilah penularan massal, human to human transmission.
Virus baru stok lama itu disebut SARS CoV-2. Sama-sama keluarga Corona.
Penularan antarsesama manusia, faktor utama yang menentukan
Manusia sebagai makhluk sosial yang berkeluarga dan bermasyarakat memiliki relasi dengan strata lokal, nasional, hingga global. Akibatnya virus penyebab pagebluk Covid-19 ini tersebar hingga ke ratusan negara. Blok barat maupun timur. Virus tak kenal ideologi.
Karakteristik yang paling berbahaya dari virus ini adalah kemampuan silumannya. Tidak selalu langsung muncul gejala begitu seorang korban terinfeksi.
Selama si korban itu segar bugar dan beraktivitas, selama itu pula ia jadi perantara penularan. Virus baru terdeteksi ketika hinggap pada orang yang imunitasnya lemah seperti lansia dan orang sakit.
Tetapi teori husnuzhon  tersebut, yang tidak menyalahkan siapa-siapa, tidak sepenuhnya diterima.
Beberapa pihak berasumsi dengan penjelasan masing-masing bahwa virus penyebab pandemi saat ini adalah hasil rekayasa manusia, atau sekurang-kurangnya ada faktor human error.
Masih on the way menangani lonjakan pasien (ketika itu), China kemudian tertimpa tangga pula.
Adalah Wuhan Institute of Virology yang kena fitnah sebagai awal mula petaka.