Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Polemik Asal Muasal Virus Corona, Iran dan China Tuding AS

14 Maret 2020   18:03 Diperbarui: 14 Maret 2020   22:31 7946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontingen atlet militer Amerika Serikat dalam perhelatan pesta olahraga antar militer sedunia yang diselenggarakan di Wuhan, Oktober 2019 (hongkongnews.com).

Lalu pada tubuh manusia virus beralih rupa susunan genetiknya, bermutasi lagi; sehingga tanpa perlu hewan inang dia bisa menggandakan diri. Akibatnya, terjadilah penularan massal, human to human transmission.

Virus baru stok lama itu disebut SARS CoV-2. Sama-sama keluarga Corona.

Penularan antarsesama manusia, faktor utama yang menentukan

Manusia sebagai makhluk sosial yang berkeluarga dan bermasyarakat memiliki relasi dengan strata lokal, nasional, hingga global. Akibatnya virus penyebab pagebluk Covid-19 ini tersebar hingga ke ratusan negara. Blok barat maupun timur. Virus tak kenal ideologi.

Karakteristik yang paling berbahaya dari virus ini adalah kemampuan silumannya. Tidak selalu langsung muncul gejala begitu seorang korban terinfeksi.

Selama si korban itu segar bugar dan beraktivitas, selama itu pula ia jadi perantara penularan. Virus baru terdeteksi ketika hinggap pada orang yang imunitasnya lemah seperti lansia dan orang sakit.

Tetapi teori husnuzhon  tersebut, yang tidak menyalahkan siapa-siapa, tidak sepenuhnya diterima.

Beberapa pihak berasumsi dengan penjelasan masing-masing bahwa virus penyebab pandemi saat ini adalah hasil rekayasa manusia, atau sekurang-kurangnya ada faktor human error.

Gedung Wuhan Institute of Virology. Tampak berdiri di dekat gerbang utama gedung, seorang peneliti mikrobiologi asal Kenya, Raphael Nyaruaba (www.nation.co.ke/ Raphael Nyaruaba Photo).
Gedung Wuhan Institute of Virology. Tampak berdiri di dekat gerbang utama gedung, seorang peneliti mikrobiologi asal Kenya, Raphael Nyaruaba (www.nation.co.ke/ Raphael Nyaruaba Photo).
China korban pertama (lagi).

Masih on the way menangani lonjakan pasien (ketika itu), China kemudian tertimpa tangga pula.

Adalah Wuhan Institute of Virology yang kena fitnah sebagai awal mula petaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun