Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Wabah Corona Masuk Indonesia, Jokowi Perlu Evaluasi Sistem Penanganannya

2 Maret 2020   20:02 Diperbarui: 3 Maret 2020   08:06 4082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengenakan masker. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Dalam kasus Corona di Depok, 2 penghuni yang tinggal bersama NT dan MD mestinya ikut diisolasi untuk sementara meskipun tidak menunjukkan gejala sakit. Atau cara yang lebih praktis (namun mahal), pada kedua orang tersebut juga dilakukan uji specimen BAL untuk memastikan apakah ia benar-benar sehat tanpa terinfeksi ataukah tidak.

Karakter Covid-19 yang juga menyulitkan penanganan adalah kemampuannya untuk menetap di tubuh penderita meskipun sudah dinyatakan sembuh. Dalam beberapa kasus, penderita yang sudah sembuh ternyata dapat terserang kembali untuk yang kedua kalinya.

Uji Corona itu mahal!

Di tengah heboh kasus pertama wabah Corona di Indonesia, kita juga agak terkejut dengan pemberitaan soal 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan. Meski sempat diisolasi di Natuna selama 2 pekan, ternyata mereka tidak melewati uji specimen virus Corona (solopos.com, 2/3/2020).

Alasan pemerintah mengapa tidak dilakukan uji tes Corona adalah kendala biaya yang mahal. Reagennya (bahan-bahan kimia untuk menguji) mahal, 1 miliar.

Seandainya harga menjadi kendala untuk memeriksa semuanya, pemerintah tetap perlu melakukan sampling. Misalnya, dari 238 orang tersebut diambil contoh 5-10 % untuk mendekati keyakinan ilmiah bahwa mereka benar-benar sehat sesuai sertifikat yang diberikan.

Begitu juga dengan evakuasi awak kapal pesiar yang saat ini diobservasi di Seberu, Kepulauan Seribu. Selain dinyatakan sehat secara kasat mata, perlu sampling tes Corona. Syukur apabila semuanya ikut dites.

Menghadapi Covid-19 yang saat ini berpotensi berstatus pandemi global kita harus jauh lebih waspada. Trend-nya masih melonjak terus. Di China mungkin menurun tetapi di Iran dan Italia malah baru mulai; sementara di Jepang dan Korea Selatan juga masih berlangsung.

Pembentukan pusat penanganan (crisis center) perlu secepatnya dilakukan. Fungsinya untuk menahan laju tekanan masuk dari luar; juga mengkoordinasi kasus-kasus yang terjadi di dalam agar tidak menyebar ke daerah lain.

Corona sudah mengetuk pintu rumah, kita harus "segera" menyambutnya. Belajarlah dari China yang sempat abai di awal-awal Covid-19 tersebut menggejala.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun