Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Terusik Jiwasraya, Akhirnya SBY Buka Suara

28 Januari 2020   05:35 Diperbarui: 28 Januari 2020   06:19 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi partai politik, dibicarakan dan dibahas itu penting sebagai wujud eksistensi dan sebagai alat komunikasi dengan konstituen.

Tanpa dibicarakan dan dibahas, grass root di bawah bisa-bisa kehilangan orientasi dan kebanggaan berpartai. Meminjam ungkapan Descartes, barangkali analoginya adalah : partai bersuara maka partai ada.

SBY sudah pulih dan come back lagi berpolitik

Selain untuk "menjawab" Jokowi dan mengangkat nama Demokrat. Tulisan SBY juga menjadi penanda kembalinya mantan presiden tersebut ke gelanggang politik.

Semenjak wafatnya Ani Yudhoyono, SBY dan keluarganya terlihat tidak begitu banyak muncul di depan publik.

Masa berduka mungkin belum usai tetapi partai harus dihidupi. Seseorang harus tampil dan cukup didengar sebagai representasi Demokrat.  Batin SBY mungkin mendengar suara itu: panggilan partai.

Sebagai partai oposan yang gagal merapat ke istana, Demokrat juga tidak punya pilihan selain melanjutkan menapaki jalan oposisi yang kian sunyi. Mantan kawan seiring, Gerindra, saat ini sudah ada di seberang bersama petahana.

Sembari menunggu 2024, tentu asa partai (dan putra mahkota) harus terus dijaga agar tetap menyala. Tidak ada jalan lain bagi SBY kecuali menyusun siasat baru di tengah-tengah keadaan yang kurang begitu menguntungkan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun