Bagi partai politik, dibicarakan dan dibahas itu penting sebagai wujud eksistensi dan sebagai alat komunikasi dengan konstituen.
Tanpa dibicarakan dan dibahas, grass root di bawah bisa-bisa kehilangan orientasi dan kebanggaan berpartai. Meminjam ungkapan Descartes, barangkali analoginya adalah : partai bersuara maka partai ada.
SBY sudah pulih dan come back lagi berpolitik
Selain untuk "menjawab" Jokowi dan mengangkat nama Demokrat. Tulisan SBY juga menjadi penanda kembalinya mantan presiden tersebut ke gelanggang politik.
Semenjak wafatnya Ani Yudhoyono, SBY dan keluarganya terlihat tidak begitu banyak muncul di depan publik.
Masa berduka mungkin belum usai tetapi partai harus dihidupi. Seseorang harus tampil dan cukup didengar sebagai representasi Demokrat. Â Batin SBY mungkin mendengar suara itu: panggilan partai.
Sebagai partai oposan yang gagal merapat ke istana, Demokrat juga tidak punya pilihan selain melanjutkan menapaki jalan oposisi yang kian sunyi. Mantan kawan seiring, Gerindra, saat ini sudah ada di seberang bersama petahana.
Sembari menunggu 2024, tentu asa partai (dan putra mahkota) harus terus dijaga agar tetap menyala. Tidak ada jalan lain bagi SBY kecuali menyusun siasat baru di tengah-tengah keadaan yang kurang begitu menguntungkan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H