Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Umat Islam Indonesia Terus Dibodohi Penipu Berkedok Bisnis Syariah

10 Januari 2020   05:22 Diperbarui: 10 Januari 2020   05:42 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brosur pemasaran yang tampak profesional, Perumahan Amanah City mencatut nama Ormas Muhammadiyah (amanahcitymajalebak.wordpress.com).

"Suka-suka gue dong, mau syariah kek mau syari... kek; barang-barang gue kenapa lu sewot?"

Memang sulit memilah dan menerka mana yang masuk niat para penjahat. Apalagi penjahat cerdas.

Indonesia itu negara dengan jumlah umat Islam terbesar sejagat raya. Populasinya ratusan juta, yang berarti pasar potensial ditinjau dari ilmu pemasaran.

Dengan modal sedikit trik marketing yang mudah siapapun dapat mengeruk keuntungan dengan memainkan emosi konsumen sehingga logikanya gagal berfungsi.

Begitu otak tampak mulai waras, tak usah panik; langsung intimidasi dengan ancaman riba. Begitu nalar terlihat sadar, langsung persekusi dengan azab neraka. Pasti berhasil.

Entah sampai kapan umat Islam dikadali buaya berjubah citra syariah. Departemen Agama dan ormas-ormas Islam terbesar sekalipun tampaknya sudah tidak berdaya.

Yang dapat kita lakukan hanya berdoa mohon hidayah dan melatih akal agar kebal terhadap intimidasi dan persekusi para penipu. 

Anda-anda juga yang masuk kategori selebritis, selebgram, tokoh agama, pimpinan ormas, kepala daerah, punya tanggung jawab agar tidak mencelakai para follower di belakangmu.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun