Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bangga Menggunakan Produk Lokal, Caraku Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

3 Agustus 2019   20:03 Diperbarui: 3 Agustus 2019   20:14 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digicoop, smartphone android penulis, asli buatan dalam negeri (dokpri).

Banyak brand lokal yang dikira produk impor karena bagus padahal aslinya buatan dalam negeri. Sebut saja Brodo, Wakai, The Executive, Jeans Lea, Buccheri, atau Terry Palmer. Memang bukan barang-barang bermerk  incaran sosialita, artis atau youtuber papan atas. Tapi kalau bukan kita sendiri yang bangga memakainya lalu siapa lagi?

Kompasianer yang juga penulis 'Shocking Korea'  Junanto Herdiawan pernah bercerita tentang pengalamannya berkelana di negeri ginseng.

Satu hal yang cukup menarik adalah betapa rakyat Korea Selatan sangat militan menggunakan barang-barang buatan dalam negeri, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Alhasil Junanto pernah kena damprat pemilik toko di Korea gara-gara mencari merk Jepang di sana.

Selain Korea Selatan, warga negara China, Jepang, India, dan Jerman juga bangga dengan produk negeri mereka sendiri.

Kita juga dapat melakukannya. Penduduk Indonesia yang jumlahnya 264 juta (2017) merupakan pasar yang sangat potensial. Saat ini yang berkembang pesat adalah industri telepon seluler dan produk otomotif.

Jika pada tahun 1976 saja kita mampu membangun industri penerbangan yaitu PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio, maka sejatinya barang-barang lain seperti HP, motor atau mobil juga tidak sulit. Asal ada kemauan bersama untuk memajukan produk dalam negeri.

Jangan sampai potensi itu jatuh ke tangan negara asing. Apalagi sekarang berkembang e-commerce yang memungkinkan kita membeli barang dari negara manapun tanpa hambatan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun