Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjadi Mahasiswa "Double Minority" Gara-gara Bertani

22 Mei 2019   06:38 Diperbarui: 22 Mei 2019   07:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biopestisida alami yang ramah lingkungan (8villages.com).

Untuk meningkatkan produktivitas, pemerintah juga harus mulai mengadopsi pertanian presisi yang dikenal sebagai pertanian 4.0 atau pertanian generasi keempat.

Pertanian 4.0 pada era digital bukanlah sekadar membuat aplikasi jual sayuran online, tetapi jauh lebih kompleks dan sistemik. Strukturnya berupa interaksi berbagai sistem atau super-sistem yang saling terhubung. Sistem-sistem tersebut  antara lain: sistem ekonomi dan perdagangan, sistem informasi meteorologi dan geofisika, riset dan teknologi, sistem transportasi dan distribusi, hingga sistem pertanian itu sendiri dengan aspek mekanisasinya dari hulu hingga ke hilir.

Dalam pertanian berbasis analisis data, keseluruhan sistem-sistem terkait dikelola untuk mencegah terjadinya kelangkaan komoditi atau sebaliknya, kelebihan produksi. Setiap sen biaya yang dikeluarkan harus berbanding lurus dengan meningkatnya produktivitas.

Kedua, pemanfaatan lahan yang tidak produktif.

Di Indonesia terdapat banyak lahan tidur dan tidak produktif. Pemanfaatan sumber daya tersebut dapat mengatasi persoalan keterbatasan lahan pertanian.

Salah satu potensi yang belum optimal pemanfaatannya itu adalah rawa. Luasnya sangat luar biasa: 33,43 juta hektar, tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua (Balitbangtan, 2013). Jumlah total area yang layak untuk pertanian diperkirakan sekitar 9,9 juta hektar.

Sebaran potensi luas rawa di Indonesia (screenshoot TVRI Kalsel/ Kementan).
Sebaran potensi luas rawa di Indonesia (screenshoot TVRI Kalsel/ Kementan).

Tantangan pemanfaatan rawa adalah minimnya infrastruktur yang memadai seperti jaringan irigasi, jalan, dan perumahan. Jenis tanaman budidaya juga terbatas karena karakter tanahnya berbeda dengan tanah non-rawa.

Namun demikian rawa juga punya sisi yang menguntungkan seperti topografinya yang rata dan melimpahnya sumber air. 

Jika negara-negara di Timur Tengah saja mampu menaklukkan padang pasir menjadi areal pertanian, semestinya kita lebih mampu untuk mengubah rawa menjadi lahan produktif.

Demikianlah sekilas beberapa permasalahan seputar regenerasi petani yang perlu segera dibenahi. Proses tersebut perlu diiringi usaha meregenerasi sudut pandang kita terhadap pertanian dalam hubungannya dengan kemajuan teknologi dan masalah konservasi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun