Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Misi Gagal Sandiaga, Mayoritas Pemilih Perempuan Setia Dukung Jokowi

14 April 2019   04:14 Diperbarui: 14 April 2019   16:16 2992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keunggulan Jokowi meraup perolehan suara wanita setidaknya dapat kita bagi menjadi dua kategori utama. Pertama, keuntungan elektabilitas sebagai petahana lewat keputusan-keputusan politik yang dibuatnya. Buahnya adalah sambutan-sambutan hangat ketika Jokowi turun ke daerah-daerah, yang kemudian berlanjut menjadi dukungan politik. Kedua, keunggulan bawaan yang dimiliki secara alamiah sebagai pribadi yang menyenangkan.

Sebagai presiden terpilih periode 2014-2019, kita masih ingat dengan gebrakan Jokowi ketika mengangkat 9 srikandi Nusantara sebagai panitia seleksi calon pimpinan KPK (pansel KPK). Lembaga yang secara politik memiliki gengsi dan sensitivitas di atas rata-rata lembaga lain pada umumnya.

Bertolak belakang dengan prediksi pengamat yang condong pada sosok-sosok tertentu yang semuanya laki-laki, Jokowi malah secara demonstratif menunjukkan kuasa prerogatifnya: semua anggota pansel pimpinan KPK berjenis kelamin perempuan!

Anggota pansel  KPK yang ditunjuk Jokowi yaitu:

  • Destry Damayanti, dosen dan peneliti FE UI.
  • Eni Nurbaningsih, dosen FH UGM.
  • Dr. Yenti Garnasih, dosen FH Univ. Trisakti.
  • Supra Wimbarti, MSc., PHD., dosen psikologi UGM.
  • Natalia Subagyo, MSc., Dewan Transparansi Indonesia.
  • Dani Sadiawati, SH., LLM., Direktur Analisa Bappenas.
  • Meutia Ganie Rochman, dosen FISIP UI.
  • Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, dosen FH UI.
  • Betti Alisjahbana, GM IBM Indonesia.

Gebrakan lainnya adalah ketika Jokowi bersama Jusuf Kalla merumuskan susunan kabinet yang akan membantunya di dalam pemerintahan. Tercatat ada 9 menteri perempuan  dengan catatan istimewa: tidak seorang pun dari mereka terkena gelombang reshuffle yang terjadi berkali-kali. Jumlah menteri perempuan di kabinet Jokowi-JK tercatat salah satu yang terbanyak di dunia. Mengalahkan  negara-negara Eropa dan Amerika Utara yang gagah mengaku sebagai pelopor emansipasi wanita.

Bentuk apresiasi masyarakat Jepang atas prestasi Susi Pudjiastuti mengelola kelestarian laut Indonesia (kompas.com).
Bentuk apresiasi masyarakat Jepang atas prestasi Susi Pudjiastuti mengelola kelestarian laut Indonesia (kompas.com).
Beberapa menteri perempuan Jokowi kemudian menyedot perhatian publik. Di antaranya, Susi Pudjiastuti yang berpendidikan tidak lulus SMA (waktu diangkat menteri); kemudian Yohana Susana Yembise yang menjadi menteri perempuan pertama asal Papua; dan Sri Mulyani Indrawati yang berhasil diyakinkan untuk meninggalkan jabatan prestisiusnya di Bank Dunia.

Menteri-menteri perempuan Jokowi selengkapnya adalah sebagai berikut:

  • Sri Mulyani, Menteri Keuangan.
  • Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan.
  • Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri.
  • Rini Soemarno, Menteri BUMN.
  • Nila F Moeloek, Menteri Kesehatan.
  • Yohana Yembise, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak.
  • Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup.
  • Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial.
  • Puan Maharani, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Walaupun penunjukkan Susi Pudjiastuti sempat menjadi kontroversi karena banyak akademisi yang ragu dengan kapabilitasnya, tetapi Jokowi tetap koppig, keras kepala. Terbukti selama pemilik Susi Air ini menjadi komandan KKP, ratusan kapal pencuri ikan disikat habis tanpa ampun dan ribuan lainnya dihalau keluar wilayah NKRI.  Hingga hari ini, populasi ikan  di laut-laut Indonesia meningkat pesat ketika jumlahnya di perairan global justru sedang mengalami penurunan.

Menteri asal Pangandaran yang pernah dicaci gara-gara tato dan rokok ini  juga tercatat berkali-kali menjadi pembicara masalah perikanan di forum-forum bergengsi tingkat dunia. Salah satu prestasi yang membanggakan adalah ketika ia mengisi  kuliah umum di Harvard University. Bersama Sri Mulyani, Susi menjadi menteri yang cukup menonjol pencapaiannya .

Bergabungnya Sri Mulyani dalam pemerintahan memberi berkah tersendiri yang di kemudian hari terbukti menyelamatkan Jokowi dari gempuran tim ekonomi Prabowo-Sandi. Bersama sejawatnya, menteri-menteri bidang perekonomian, dosen FEUI ini berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% setiap tahun walaupun kondisi global sedang winter-winter-nya. Keberhasilannya menjadi pawang rupiah berbuah anugerah  sederet penghargaan tingkat dunia.

"Ndhasmu!" kutuk Prabowo mengomentari 5% pertumbuhan ekonomi nasional capaian Sri dan kawan kawan. Sementara kemudian Jokowi santai menjawab: "Syukurilah karunia Tuhan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun