"Ibu Nurjannah bilang, sepi pelanggan ke tokonya" ujar Sandiaga ketika menyoroti masalah ekonomi dalam debat capres-cawapres putaran terakhir. Sebelum Ibu Nurjannah, Sandi juga pernah menyebut Bu Lis dan beberapa nama lain di dalam orasi politiknya sebagai cawapres yang bergaya storytelling.
Membawa misi merebut suara milenial dan pemilih perempuan Sandi tidak perlu banyak penyesuaian. Sebagai pengusaha muda sukses dan berpenampilan menarik, profilnya cocok dengan misi yang dipikulnya. Tidak heran jika dalam blusukan ala Jokowi yang dilakukannya, Sandi sering jadi sasaran selfie kaum perempuan.
Strategi Sandi untuk pemilih milenial adalah dengan Program YES, Young Entrepreneur Summit,  yang digelar melalui tour dari  kampus ke kampus. Program  tersebut dikemas dalam balutan acara bertema motivasi kewirausahaan, bekerja sama dengan KAHMIPreneur yang dimotori Kamrussamad, kader Gerindra.
Sedangkan jurus untuk menggaet emak-emak dan mamah muda, suami Nur Asia ini konsisten mengangkat masalah  kesulitan ekonomi sebagai jualannya. Serangan dibuka di awal kampanye dengan mengangkat  isu tempe setipis kartu ATM yang fenomenal itu. Isu ini cukup nge-hits sehingga Jokowi pun tergelitik untuk merespon dengan memborong tempe setebal batu bata.
Dalam memilih teritori serangan darat, Sandi juga tidak tanggung-tanggung sebagaimana  guyuran ratusan milyar dana kampanye yang dikeluarkannya. Cawapres 02 all out menusuk tepat di jantung pertahanan lawan, kandang banteng di Jawa Tengah!
Dengan segenap daya  yang telah dikerahkan pengusaha keturunan Gorontalo ini, berapakah sumbangan elektabilitas di segmen pemilih milenial dan perempuan untuk kubu 02?
Survei  Roy Morgan yang diumumkan Maret 2019 menyebutkan, Prabowo-Sandi ternyata memperoleh  suara 38,5% saja, kalah jauh  dengan Jokowi-Ma'ruf yang mendapat 61,5%. Hasil sigi ini diamini  Lembaga Survei Indonesia yang menunjukkan stabilnya komposisi pemilih di segmen pemilih muda menjelang hari H pemilihan. LSI memprediksi, keunggulan Jokowi-Ma'ruf di kalangan milenial berada di kisaran 54,9-64,8%; sedangkan Prabowo-Sandi 35,2-45,1%.
Di kalangan pemilih perempuan Jokowi-Ma'ruf juga mendominasi.
Menurut LSI, 'ibu bangsa' pemilih Jokowi-Ma'ruf jumlahnya sekitar 59,9-69,8%; menang banyak dibanding 'emak-emak'  pro Prabowo-Sandiaga yang jumlahnya hanya 30,2-40,1% saja. Prestasi Jokowi dalam merayu kaum hawa ini tercatat mengalami  peningkatan dibanding Pilpres 2014 yang cuma 48,10%. Masih menurut lembaga yang sama, kala itu Prabowo-Hatta hanya menuai dukungan 33,8% suara.
Keunggulan Jokowi di mata pemilih perempuan
Dari segi usia, penampilan, kekayaan, dan kemampuan bahasa Inggris, Sandiaga mungkin lebih superior jika head to head dengan Jokowi. Tetapi dalam urusan politik khususnya pilpres, mantan Walikota Solo  ini ternyata memiliki kualitas-kualitas yang sulit ditandingi sang penantang.