Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Cak Nanto untuk Pemilih Milenial: "Jangan Golput!"

29 November 2018   09:57 Diperbarui: 29 November 2018   10:25 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar menyejukkan datang dari Bantul, Yogyakarta.

Sunanto atau lebih akrab dipanggil Cak Nanto, terpilih menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah  dalam muktamar yang diselenggarakan Rabu (28/11) di Kampus UMY. 

Sosok yang disebut-sebut kader otentik Muhammadiyah ini menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak dengan keunggulan  590 suara. Kompetitor terdekatnya, Ahmad Labib, hanya memperoleh dukungan 292 suara.

Sebagai elite baru Pimpinan Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto langsung dicecar berbagai pertanyaan seputar persoalan terkini. Semuanya dijawab dengan bijaksana, tidak ada pernyataan atau komentar bombastis. Menyejukkan.

Terkait dengan posisi Pemuda Muhammadiyah di tahun politik, pria kelahiran Sumenep ini menegaskan akan berada di jalur khittah Muhammadiyah. Artinya, organisasi yang dipimpinnya akan menjauhi politik praktis, politik dukung mendukung pada kubu tertentu.

Hal tersebut senada dengan tekad Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Meskipun diancam akan "dijewer" Amien Rais yang notabene seniornya, Haedar teguh bergeming.

Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah (www.muhammadiyah.or.id).
Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah (www.muhammadiyah.or.id).
Pada penyelenggaraan Pilpres sekaligus Pileg 2019, Muhammadiyah menyatakan akan tegak berdiri sesuai khittah, menaungi hak politik kurang lebih 50 juta anggotanya  untuk bebas menentukan pilihan. Persyarikatan Muhammadiyah akan berada pada jarak yang sama dengan semua partai politik dan kedua calon presiden.

Pertanyaan awak media tentang kepengurusan pendahulunya juga dikomentari Cak Nanto secara positif. Bahkan ketika diminta pandangan soal dana kemah 2 M yang lagi heboh,  Cak Nanto menyatakan akan mencari informasi  terlebih dahulu dari pengurus lama. Tabayyun istilahnya.

Sikap politik Cak Nanto untuk berada di tengah barangkali dapat kita telusuri dari jejak jejaring aktivitas  sebelumnya. Alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta ini adalah Koordinator Nasional JPPR, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat.

JPPR tempat Cak Nanto beraktivitas selain di Muhammadiyah, adalah organisasi yang bergerak untuk mendidik pemilih, terutama yang masih newbie, agar cerdas dalam berdemokrasi.

Sebelum menjadi Kornas JPPR, Cak Nanto sudah aktif menjadi relawan sejak masa SMA. Artinya sudah lebih dari 2 dekade pria kelahiran 24 September 1980 ini ikut mengabdikan diri memelihara dan menjaga pesta demokrasi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun