Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Karto Djojo

19 September 2018   08:07 Diperbarui: 20 September 2018   22:52 2704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun sudah tidak muda lagi, Pakde Karto masih tegap dan sehat.

Jarang sakit, paling-paling penyakitnya cuma meriang masuk angin sehabis menjala ikan di waduk atau sungai.  Hobi mencari ikan itulah yang digeluti Karto Djojo, begitu nama lengkapnya, sejak masih belia. Demi menuntaskan rasa ingin tahunya tentang kehidupan hewan air itu kadang-kadang tak segan ia berkelana ke daerah-daerah lain di pedalaman hingga 2 atau 3 hari lamanya.

Diman yang senang kalau pakde ke luar mencari ikan, karena pasti dibawa ikut. Semenjak berhenti pensiun, Pakde Karto punya lebih banyak waktu untuk dihabiskan sesuka hatinya.

Sudah tidak terhitung berapa kali Diman diajak pergi, bahkan pernah juga hingga ke Sulawesi dan Papua. Dari Pakde Karto pula Diman jadi tahu nama berbagai jenis ikan yang aneh-aneh bentuknya, karena Pakde Karto memang senang berbagi ilmu perihal seluk beluk ikan bersama siapa saja.

Pakde Karto tidak suka memancing. Menurutnya cara itu kurang berperikehewanan dan ada unsur tipu menipunya. Membodohi ikan dengan pura-pura ngasih makan, padahal di baliknya tersembunyi kail yang menyakitkan.

Ikan yang ditangkap Pakde Karto kebanyakan dibagikan kepada tetangga atau anak-anak di desanya yang berada di lereng Merapi. Menurut Pakde Karto, terutama buat anak-anak, ikan harus diberikan sesering mungkin karena proteinnya baik untuk mereka. Biar gak bodho diapusi londo katanya.

Selain untuk dibagikan, ikan yang ditangkap Pakde Karto ada juga yang dipelihara.

Di belakang rumah Pakde Karto yang luas terdapat beberapa empang ikan yang airnya berasal dari sebatang sungai berair jernih.

Ikan-ikan yang berasal dari sungai dipelihara dalam kolam yang berarus cukup deras dan berbatu-batu sehingga mereka kerasan seperti tinggal di rumahnya sendiri. Sedangkan ikan danau ditempatkan di kolam yang airnya tenang.

Selain ikan yang dipelihara untuk dimakan, Pakde Karto juga menangkarkan jenis-jenis ikan tertentu di kolam khusus yang diawasi langsung oleh dirinya.

Kolam itu berisi macam-macam ikan yang sudah jarang ditemui di sungai atau danau-danau di habitat aslinya. Ada joko ripuh, beureum panon, lais, papuyu, ridi angus, berot, toman, tambakang dan puluhan jenis lainnya. Koleksinya yang terawat dengan baik sudah diakui dan menjadi rujukan beberapa perguruan tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun