Mohon tunggu...
Telisik Data
Telisik Data Mohon Tunggu... Penulis - write like nobody will rate you

Fakta dan data otentik adalah oase di tengah padang tafsir | esdia81@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tagar 2019 Pilpres Ceria, Melacak Jejak "Setan" di Panggung Politik Indonesia

17 September 2018   04:31 Diperbarui: 1 Oktober 2018   12:20 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais (viva.co.id).

Mahfud MD urung lolos jadi bakal cawapres Jokowi. Namun demikian inspirasi dan gagasan positif tokoh dan kader NU ini tidak lantas berhenti.

Bersama dengan Ustadz Yusuf Mansur dan ekonom Faisal Basri, Mahfud MD rencananya akan menghadiri seminar nasional sekaligus peluncuran tagar "2019 Pilpres Ceria", Senin 17 September 2018 di Surabaya.

Tagar penengah ini bertujuan  untuk menangkal isu fitnah dan hoax yang berseliweran menjelang pemilihan presiden tahun 2019 nanti.

Diharapkan dengan tagar yang meredam panasnya kontestasi 2 kubu capres nanti, rakyat akan menerima informasi pembanding sehingga dapat mengambil keputusan yang jernih pada saat hari pencoblosan nanti.

Kekhawatiran akan perpecahan atau disintegrasi bangsa ini memang bukan tanpa alasan.

Tidak hanya perang para buzzer di media sosial, para tokoh politik dan public figure pun kerap melontarkan isu dan kata-kata yang menambah tensi kebencian antarkubu.

Salah satu kata yang kerap disalahgunakan dalam politik di Indonesia adalah kata "setan".

Setan adalah musuh bersama umat manusia. Seorang tokoh menisbatkan kata setan kepada lawan politiknya bertujuan agar masyarakat terprovokasi untuk ikut membenci si lawan tadi tanpa berpikir menggunakan akal sehat lagi.

Kata setan dalam kamus politik Indonesia tidak hanya muncul saat ini saja tetapi sudah ada sejak beberapa dekade lalu.

Dalam konteks politik saat ini yang sedang hangat menuju panas, Amien Rais adalah tokoh yang kerap menggunakan kata berbasis setan.

Amien Rais, pendiri PAN, tercatat beberapa kali menggunakan kata "setan" atau sinonimnya dalam pernyataan politik pada era milenial ini. Era ketika, bahkan lembaga legislatif DPR pun merasa butuh membuat aplikasi seluler sebagai kanal interaksi dengan generasi masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun