Kemiripan dengan hewan aves lainnya adalah saluran pencernaannya tidak memiliki lambung, dari kerongkongan (esofagus) langsung bablas menuju usus halus. Struktur ovariumnya juga identik dengan unggas, hanya sebelah kiri yang berfungsi.
Jika kelompok mamalia lain umumnya melahirkan dan memiliki puting susu, platipus tidak demikian. Hewan asli Australia ini berkembangbiak dengan cara bertelur, sedangkan cairan susu untuk anakannya dikeluarkan melalui pori-pori di bawah perut.
Berbagai keunikan platipus mendorong rasa ingin tahu  Ashwantha Kumar  Enjapoori dari Deakin University, Australia, untuk mengetahui aspek biokimiawinya.
Riset tim tahun 2014 menemukan bahwa monotreme lactation protein atau MLP dalam cairan susu  platipus mengandung antibiotik khusus yang ampuh terhadap patogen Staphylococcus aureus dan Enterococcus faecalis.
Penelitian lanjutan tahun 2017 mengungkap struktur protein MLP yang bentuknya khas, berpilin kecil dan rapat seperti bentuk rambut yang keriting.
 Karena bentuknya yang mirip rambut bintang film Shirley Temple, peneliti memberi nama MLP  dengan sebutan protein "Shirley Temple".
Perhatian  Janet Newman, kepala peneliti dari CSIRO, berikutnya  adalah mencari tahu hubungan antara bentuk MLP super keriting tersebut dengan kemampuannya membunuh bakteri  patogen.
Bunga tembakau bukan untuk rokok
Australia tampaknya memiliki minat besar dalam penelitian terkait zat antibiotik baru.
Selain susu platipus, peneliti dari La Trobe University juga menemukan peptida --protein kecil-- yang berasal dari bunga tembakau, Nicotiana alata. Â Peptida tersebut bernama NaD1, yang dapat menghancurkan membran sel jamur Candida albicans.