Model rumah ini pembuatannya memakai sistem pre-pabrikasi  yaitu, komponen-komponennya dicetak terlebih dahulu sebelum kemudian dirakit seperti mainan lego. Dengan menggunakan konsep inilah kata instan melekat pada RISHA.
Namun demikian bukan berarti rumah tersebut tidak berkualitas. Ada standar  tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap komponen penyusunnya, sehingga hasil akhirnya memenuhi SNI, Standar Nasional Indonesia.
Cepat
Pembangunan (perakitan) rumah model RISHA tipe rumah inti tumbuh, hanya memerlukan waktu 9 jam dengan jumlah tenaga kerja cukup  3 orang saja. Proses pembuatan komponen dan perakitannya terpisah, tetapi masing-masing memerlukan waktu yang jauh lebih singkat dibanding metode konvensional.
Murah
Biaya satu unit RISHA tipe 36 hanya memerlukan anggaran Rp 50 juta, bahkan konsep RISHA Indocement bisa cukup 35 juta saja.
Ramah lingkungan
Hasil penelitian Puslitbang Permukiman menunjukkan konsumsi kayu pada rumah model RISHA angkanya paling rendah dibandingkan dengan model lain. Sehingga, pembangunannya dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan penduduk, tidak akan terlalu membebani hutan alam.Â
Perbandingannya untuk berbagai tipe rumah: RISHA mengkonsumsi 1,62 meter kubik kayu, sedangkan rumah tembok sebanyak 3,13, dan rumah setengah tembok 3,56.
Tahan gempa, kuat