Kebijakan itu, kata Wiku, merupakan bagian dari tahun pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 tanpa mengesampingkan protokol kesehatan yang ketat.
Ditengah pemulihan itu, kecamatan senduro tampil sebagai salah satu daerah yang semakin memajukan destinasi pariwisatanya. Terbukti dengan dibangun dan dikembangkannya beberapa destinasi wisata baru seperti "Bumi Perkemahan Glagah Arum" yang ada di desa tempat saa tinggal.
Pembangunan pariwisata merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada pengembangan obyek dan daya tarik wisata menurut Yoeti (1997:2) syarat dari suatu obyek wisata yaitu something to see, something to do dan something to buy. Pengembangan sarana dan prasarana menurut Yoeti (1997:179) jenis sarana ada tiga yaitu sarana pokok kepariwisataan, sarana perlengkapan kepariwisataan dan sarana penunjang pariwisata.Â
Cohen (1984) dalam Pitana (2009:194) mengelompokkan dampak sosial budaya pariwisata ke dalam sepuluh kelompok besar, yaitu: 1) Dampak terhadap keterkaitan dan keterlibatan antara masyarakat setempat dengan masyarakat yang lebih luas, termasuk tingkat otonomi atau ketergantungannya; 2) Dampak terhadap hubungan interpersonal antara anggota masyarakat; 3) Dampak terhadap dasar-dasar organisasi/kelembagaan sosial; 4) Dampak terhadap migrasi dari dan ke daerah pariwisata;
Pariwisata berdasarkan produk terbagi menjadi dua, menurut Budhi, aspek pertama ialah lingkungan alam yang eksotis menjadi nilai jual yang tinggi. Aspek yang kedua yaitu sosial budaya. Dua sumber ini menurutnya menjadi sumber daya pariwisata yang utama. "Ketika pariwisata bergantung pada kedua sumber ini, apa yang diberikan oleh pariwisata? Pariwisata sangat bergantung pada lingkungan karena sebagai daya tarik dan atraksi wisata dan tempat berlangsungnya kegiatan wisata," ungkap Budhi. Budhi melihat, dalam banyak kasus pariwisata telah menjadi salah satu sumber utama kerusakan lingkungan. Ketika pariwisata bergantung terhadap lingkungan, justru pariwisata sendiri yang memberikan dampak negatifnya.Contoh kerusakan tersebut berupa sampah yang sulit didegradasi. Permasalahan seperti ini sering ditemukan di pantai-pantai Indonesia. Nantinya sampah tersebut akan menjadi konsumsi ikan di laut, dan inilah yang menyebabkan kerusakan lingkungan.Â
Semakin tingginya aktivitas seseorang yang membutuhkan pikiran dan tenaga, membuat kegiatan berwisata menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jadi, wajar saja kalau setiap weekend jalanan menuju tempat wisata seringkali terlihat ramai dan bisa terjadi kemacetan panjang. Tidak hanya itu saja, beberapa hotel yang terdapat di daerah tujuan wisata juga sering dipenuhi oleh wisatawan, misalnya saja seperti "Bumi Perkemahan Glagah Arum"dan wisata lainnya.
Sebuah daerah yang menjadi daerah wisata, pastinya memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Namun ternyata, tidak hanya dampak positif saja loh, tetapi juga memiliki dampak negatif. Ada beberapa daerah wisata yang tidak menyediakan hotel untuk tempat menginap semua wisatawan yang datang. Tapi, bukan berarti wisatawan tidak diijinkan menginap, karena penginapan yang tersedia di sana akan dikelola langsung oleh masyarakat sekitar. Umumnya, penginapan seperti ini akan berbentuk home stay atau losmen kecil. Jadi, secara tidak langsung masyarakan akan mendapat keuntungan dari penginapan ini. Selain itu, masyarakat sekitar juga dapat menjual berbagai souvenir atau oleh-oleh berupa makanan khas daerah setempat pada wisatawan. Jadi, lokasi wisata ini memberikan keuntungan berupa pendapatan lebih kepada masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Tidak semua masyarakat merasakan dampak positif adanya lokasi wisata, tapi hampir semua masyarakat bisa merasa dampak negatifnya, khususnya di saat libur panjang tiba. Misalnya saja, jalanan yang menjadi lebih padat, atau bahkan bisa terjadi kemacetan panjang dan cukup parah. Selain itu, karena akan ada banyak wisatawan yang datang maka suasana akan menjadi lebih ramai daripada biasanya. Bagi orang yang senang tinggal di suasana yang tenang, situasi ini akan menjadi sebuah gangguan. Dampak negatif dari keberadaan lokasi wisata tidak hanya berhenti di sini, karena ada masalah lain yang mulai muncul ketika musim liburan berakhir, yaitu masalah sampah. Hal ini disebabkan karena masih banyak dari wisatawan yang belum menyadari pentingnya menjaga kebersihan, sehingga masih membuang sampah di sembarang tempat saat sedang berwisata.
Maka dari semua pemaparan diatas diharapkan hadirnya perkembangan pariwisata di daerah kecamatan senduro dapat membawa angin positif bagi perkembangan ekonomi dan budaya masyarakat, serta harus ada peran penting baik dari masyarakat, wisatawan serta pihak pemerintah sebagai pengembang pariwisata yang harus bekerjasama untuk meminimalisir dampak negatif dari pertumbuhan pariwisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H