Dalam artikel kali ini saya akan membahas partisipasi desa tercinta tempat saya lahir dan tumbuh, dalam proses pemulihan pariwisata Indonesia pasca Pandemi Covid 19
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap,turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istirahat, budaya, pelarian,petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, mengatakan 2022 sebagai tahun dimulainya pemulihan bagi sektor pariwisata dan lapangan kerja di Indonesia. Kedua sektor tersebut menjadi sebagian lini yang terganggu akibat pandemi Covid-19.
Sandiaga mengatakan, pemerintah bersama seluruh unsur terkait perlu memastikan sektor usaha di seluruh Indonesia akan terus berjalan melalui serangkaian upaya pemulihan akibat pandemi. Selama pandemi Covid-19, kata Sandiaga, telah terjadi pergeseran perilaku wisatawan dari destinasi wisata yang bersifat massal dalam satu kawasan yang luas ke sejumlah daerah wisata ruang terbuka dengan ruang lingkup yang lebih kecil seperti desa wisata di ruang terbuka.
"Sekarang desa wisata telah mengalami peningkatan pengunjung 30 persen pada 2021," katanya.
Untuk itu, pihaknya menyesuaikan situasi tersebut dengan menerapkan kebiasaan baru pola hidup masyarakat setempat yang lebih sehat, pelatihan protokol kesehatan, pemasangan kode batang (QR Code) untuk Aplikasi PeduliLindungi dan memastikan kebersihan lingkungan hingga bahan baku makanan yang memenuhi standar mutu kesehatan. "Kami percaya bahwa ini adalah tahun kemenangan menghadapi pandemi dan jika kita bisa bekerja sama, akan terbentuk ekonomi baru di desa wisata yang akan menjadi lokomotif kita untuk menciptakan lebih banyak peluang dan pemulihan jumlah pekerjaan yang hilang selama pandemi," katanya.
Dalam acara yang sama, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan desa wisata merupakan bagian dari program pengendalian pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Program yang dimaksud di antaranya pelonggaran aktivitas kedatangan wisatawan mancanegara tanpa ketentuan karantina di pintu kedatangan Batam, Bintan dan Bali.
"Setelah mereka masuk ke Indonesia di pintu kedatangan yang aman itu, mereka bisa melanjutkan perjalanan ke daerah lain di Indonesia yang sangat indah," katanya.