Ayah, alangkah sakit perasaan seorang anak ketika dipukul karena sepedanya rusak karena ulah temannya, alangkah terpuruk seorang anak ketika ditampar karena lupa mematikan keran air, atau sesederhana mengatakan "kamu anak yang tidak bisa diandalkan, tidak tahu diuntung, tak berguna" bagaimana hal tersebut bisa keluar dari mulut ayah yang dahulu bersimpuh di hadapan Tuhan agar kami dititipkan?
Sebagai anak, kami hanya menerima apa yang telah ditakdirkan. Tetapi melalui tulisan ini bisakah ayah mengerti bahwa diantara hak orangtua memperlakukan anak juga terdapat hak anak diperlakukan. Kami hanya ingin dukungan-dukungan kecil itu di setiap usaha dan upaya yang juga kami panjatkan kepada Tuhan. Kami tidak akan mendendam, di tengah keheningan kami hanya selalu berusaha dan berdo'a agar menjadi orangtua yang ideal bagi anak-anak kami nanti dan menghilangkan jejak hitam yang tertinggal.
Kami sayang ayah yah...
Selamat hari ayah...
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H