Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bercerai karena Buah Hati

31 Agustus 2022   21:29 Diperbarui: 31 Agustus 2022   21:50 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nak hati-hati ya di Jakarta. Berbuat baiklah pada sesama." pesan pak Karto.

" Iya Nak. Jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa sholat 5 waktumu," bu Suti menambahkan pesannya.

Stasiun Balapan jadi saksi Anto memulai merantau di Jakarta. Demi sebuah cita-cita luhur dia harus meninggalkan kota Solo.

Berbekal keahlian menjadi tukang. Sekolahnya hanya lulusan SMP. Tak mungkin mengandalkan ijazah SMP.

Perjalanan kehidupan dimulai. Awalnya tetangga membutuhkan keahliannya merenovasi rumah. Berikutnya mengerjakan ruko. Pelan namun pasti menjadi pemborong kecil-kecilan. Berikutnya sukses menjadi pengusaha properti.

"Pak Anto, ada yang mencari." kata pegawainya.

"Siapa pak Arman yang mencari saya."  jawab pak Anto.

Ternyata yang mencari juragan tanah di Cengkareng. Pak Abdi pemilik tanah seluas 2 ha ingin bekerja sama dengan pak Anto.

" Pak Anto bagaimana bila kita kerja sama, saya tanahnya. Bapak menyiapkan rumahnya."

"Siap pak." jawab pak Anto mantab. Keduanya berjabatan tanda deal dengan apa yang sudah  disepakati.

Kesepakatan berjalan dengan baik. Kerja pak Anto pun bagus. Sampai akhirnya Anto dijodohkan dengan anak pak Abdi. Bernama Rani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun