Dengan semakin banyaknya pemain keturunan ditimnas Prancis, membawa perubahan yang positif pada gaya permainan di era sepakbola modern saat ini. Nama nama seperti Presnel Kimpembe (Kongo), Samuel Umtiti (Kamerun), Adil rami, (Maroko) Djibril Sidibe (Mali), Benjamin Mende (Sinegal), Paul Pogba (Guinea), Thomas Lemar ( Nigeria), Corentin Toliso (Togo),Ngolo kante (Mali) Blaise Matuidi (Angola) Steven Nzonzi (Konngo) Ousman Dembele (Sinegal) Nabil Fekir (Algeria) bahu membahu manambah pundi-pundi gelar Prancis di kancah sepak bola dunia.
Lantas apakah kita masih meneruskan polemik naturalisasi keturunan, tanpa sadar kita sudah jauh tertinggal dari Vietnam, Thailand, Singapura juga Filipina, yang nota bene dulu jauh dibawah kita, tapi sekarang peringkat FIFAnya melesat jauh diatas kita, setelah menggunakan banyak pemain keturunan?
Masih perlukan juga kita menerapkan kuota hanya 4 pemain keturunan, sementara banyak bertebaran pemain keturunan berkualitas di Eropa dan tidak Malukan kita dengan  Timnas Prancis dihuni 15 pemain keturunan?
Yang terakhir tidakkah kita akan bersyukur atau bahkan menangis gembira, jika timnas kita masuk perempat Final Piala Asia atau bahkan berhasil lolos pertama kalinya ke Piala Dunia dengan menggunakan pemain keturunan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H