Mohon tunggu...
Agung Parningotan
Agung Parningotan Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110020 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 14 - Pemeriksaan Pajak - Arete Platon : Sintesis Aposteriori untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan

19 Desember 2024   21:48 Diperbarui: 19 Desember 2024   21:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arete Platon: Sintesis Aposteriori untuk Audit Pajak Usaha Pertambangan

Arete adalah konsep filsafat Yunani yang berasal dari pemikiran Plato dan Aristoteles, yang mengacu pada pencapaian keunggulan atau kebajikan dalam setiap tindakan manusia. Kata "arete" sendiri berarti "kebaikan tertinggi" atau "keunggulan" dalam bahasa Yunani kuno. Dalam konteks modern, khususnya dalam audit pajak, konsep arete dapat diterjemahkan sebagai panduan moral dan profesionalisme yang mendorong auditor untuk melaksanakan tugasnya dengan integritas, dedikasi, dan keahlian tinggi.

Sektor usaha pertambangan, terutama tambang golongan A yang mencakup minyak dan gas bumi (migas), adalah salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan pajak nasional. Namun, sektor ini juga memiliki risiko yang tinggi terkait ketidakpatuhan perpajakan, penghindaran pajak, dan kompleksitas transaksi lintas negara. Oleh karena itu, penerapan prinsip arete dalam audit pajak menjadi krusial untuk memastikan bahwa perusahaan di sektor ini mematuhi semua regulasi perpajakan yang berlaku sekaligus mendukung penerimaan negara secara optimal.

Selain arete, pendekatan sintesis aposteriori memainkan peran penting dalam audit pajak. Sintesis aposteriori adalah pendekatan analitik yang dilakukan setelah semua data dan bukti terkumpul. Pendekatan ini memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh auditor didasarkan pada fakta-fakta konkret yang telah diverifikasi, sehingga menghasilkan temuan yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam audit pajak sektor pertambangan migas, pendekatan ini menjadi esensial karena melibatkan analisis data yang kompleks seperti laporan produksi, kontrak kerja sama, pembayaran pajak, dan laporan keuangan.

Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip arete dan pendekatan sintesis aposteriori dapat diterapkan secara efektif dalam audit pajak sektor usaha pertambangan migas. Dengan fokus pada kategori tambang golongan A, tulisan ini akan menggali lebih dalam aspek "apa" (what), "mengapa" (why), dan "bagaimana" (how) penerapan kedua konsep tersebut dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas perpajakan di sektor pertambangan. Selain itu, artikel ini juga akan menguraikan tantangan yang dihadapi dalam audit pajak sektor migas dan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasinya, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang relevan bagi auditor pajak dan pemangku kepentingan lainnya.

Google Images
Google Images

Apa itu Arete dan Sintesis Aposteriori?

Arete dalam Audit Pajak

Arete adalah prinsip moral dan profesionalisme yang mendorong auditor untuk mencapai standar tertinggi dalam semua aspek tugas mereka. Dalam konteks audit pajak, penerapan arete melibatkan beberapa aspek utama:

  1. Profesionalisme Tinggi: Auditor harus memiliki keahlian mendalam dalam peraturan perpajakan, standar akuntansi, dan karakteristik spesifik dari sektor pertambangan. Sebagai contoh, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2022 yang mengatur perpajakan di sektor tambang batu bara harus menjadi bagian dari pemahaman auditor. Profesionalisme juga mencakup kemampuan auditor untuk terus belajar dan beradaptasi terhadap perkembangan regulasi baru.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun