Keempat kategori tersebut membantu auditor untuk:
- Mengidentifikasi Anomali: Auditor dapat mendeteksi pola transaksi yang mencurigakan melalui analisis kuantitas dan hubungan.
- Mengevaluasi Kepatuhan: Auditor memastikan transaksi sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui kategori modalitas.
- Menyusun Bukti yang Relevan: Dengan menilai kualitas dokumen dan transaksi, auditor dapat mengumpulkan bukti yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Membuat Judgment yang Tepat: Pendekatan ini memberikan kerangka kerja yang logis untuk menghasilkan penilaian yang objektif dan komprehensif.
Studi Kasus: Aplikasi Pendekatan Transendental Kantian dalam Audit Perpajakan
Misalnya, sebuah perusahaan melaporkan biaya operasional yang meningkat tajam, tetapi pendapatan pajak yang dilaporkan justru menurun. Auditor menggunakan metode 4:12 kategori untuk menyelidiki hal ini:
- Kuantitas: Auditor menemukan adanya ratusan transaksi pengeluaran kecil yang tercatat dalam akun tertentu, tetapi tidak konsisten dengan pola historis.
- Kualitas: Dokumen pendukung menunjukkan beberapa pengeluaran tanpa bukti faktur yang valid, serta transaksi yang dicatat dengan tanggal yang dimanipulasi.
- Hubungan: Sebagian besar pengeluaran tersebut ternyata terkait dengan perusahaan afiliasi yang tidak memiliki kegiatan operasional nyata.
- Modalitas: Pengeluaran ini dinilai sebagai upaya untuk mengurangi laba kena pajak secara tidak sah, melanggar peraturan perpajakan tentang transfer pricing.
Dari analisis tersebut, auditor dapat menyusun judgment bahwa perusahaan telah melakukan manipulasi laporan keuangan untuk menghindari pajak.
Mengapa Pendekatan Ini Penting?
Pendekatan ini memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya relevan dalam dunia audit:
Meningkatkan Ketepatan Judgment
Dengan menggunakan 4 kategori transendental, auditor dapat menyusun penilaian yang lebih sistematis dan terstruktur. Pendekatan ini membantu auditor untuk melihat substansi transaksi dari berbagai sudut pandang, sehingga keputusan yang diambil lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.Relevansi Terhadap Perpajakan
Dalam konteks perpajakan, audit sering kali melibatkan transaksi yang kompleks. Pendekatan ini membantu mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan, seperti penghindaran pajak atau manipulasi laporan keuangan.Integrasi Filosofi dan Praktik
Pendekatan Transendental Kantian memberikan kerangka kerja filosofis yang kokoh, sehingga audit tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada aspek etika dan keadilan dalam pengambilan keputusan.Mendukung Penemuan Bukti yang Kuat
Audit investigasi membutuhkan bukti yang valid dan relevan. Metode ini memandu auditor untuk mengevaluasi bukti berdasarkan prinsip-prinsip kategori yang jelas, sehingga hasilnya lebih kredibel.