Mohon tunggu...
Agung Parningotan
Agung Parningotan Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110020 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 11 - Pemeriksaan Pajak - Audit Investigasi Umum dan Perpajakan, Trans substansi Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian

27 November 2024   10:44 Diperbarui: 27 November 2024   10:45 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Audit investigasi merupakan salah satu bidang yang penting dalam dunia akuntansi, terutama untuk memastikan integritas data keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep audit investigasi yang menggunakan pendekatan Transendental Kantian melalui metode 4:12 kategori, serta bagaimana pendekatan ini diaplikasikan untuk mendapatkan temuan yang bermakna dalam audit umum dan perpajakan.

Konsep ini didasarkan pada filosofi Immanuel Kant yang menekankan pentingnya kategori transendental dalam memahami dunia. Dalam konteks audit, hal ini diterjemahkan sebagai upaya untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi informasi berdasarkan struktur dan prinsip tertentu sehingga menghasilkan judgment yang dapat diandalkan.

Apa Itu Audit Investigasi dengan Metode Transendental Kantian?

Audit Investigasi: Definisi dan Karakteristik

Audit investigasi adalah suatu proses evaluasi yang dirancang untuk mengungkap penyimpangan, kecurangan, atau ketidakpatuhan terhadap aturan tertentu, baik dalam lingkup keuangan, operasional, maupun perpajakan. Berbeda dengan audit reguler yang bersifat umum dan rutin, audit investigasi lebih mendalam, terfokus, dan sering kali dilakukan atas permintaan khusus karena adanya indikasi permasalahan.

Ciri khas dari audit investigasi adalah:

  1. Tujuan Spesifik: Audit ini bertujuan untuk menemukan bukti-bukti atas dugaan kecurangan, manipulasi, atau penyimpangan lainnya.
  2. Pendekatan Analitik: Menggunakan teknik analisis yang lebih kompleks dan mendalam dibandingkan audit reguler.
  3. Bukti Forensik: Mengutamakan pengumpulan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan hukum atau otoritas terkait.

Pendekatan Transendental Kantian dalam Audit Investigasi

Pendekatan Transendental Kantian didasarkan pada filosofi yang dikembangkan oleh Immanuel Kant. Dalam konteks audit, pendekatan ini diterjemahkan menjadi metode sistematis untuk mengevaluasi substansi transaksi berdasarkan empat kategori utama, yaitu kuantitas, kualitas, hubungan, dan modalitas.

1. Kuantitas: Skala dan Cakupan Transaksi
Kategori ini berkaitan dengan evaluasi jumlah, volume, atau cakupan transaksi yang diaudit. Dalam audit investigasi, auditor tidak hanya melihat angka secara terisolasi, tetapi juga menganalisis pola dan tren transaksi untuk mengidentifikasi anomali.

Sebagai contoh:

  • Jika terdapat lonjakan tiba-tiba dalam pengeluaran tertentu, auditor perlu menyelidiki penyebabnya.
  • Transaksi dengan jumlah besar yang dilakukan berulang kali dalam waktu singkat dapat menjadi indikasi kecurangan, seperti penggelapan atau pencucian uang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun