Mohon tunggu...
Agung Latief
Agung Latief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Human Erorr of the circle T. Belajar, Belanja, Berseni. Oke fine

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Polemik Kematian

7 Agustus 2022   01:09 Diperbarui: 7 Agustus 2022   01:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dentuman kayu yang berlapis balutan kain berwarna hitam bersandar di wajah Kiyomizu tepat pada hidungnya. Kiyomizu merasa kerasnya benda padat yang mengenai saluran pernafasannya seperti seakan-akan sedang menyelam di tengah laut yang kemudian harus menahan nafas sedalam mungkin. Jika bernafas ssedetik saja, dia akan kehilangan stamina ergonomika 20% dari 100%. Apabila kehilangan nafas lebih dari dua puluh detik maka nyawa akan langsung melayang.

"Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Inspektur Ryukyu dengan lugas.

Kiyomizu terdiam tertunduk di dalam ruangan kecil tempat introgasi di Badan Interpol Nusantara Provinsi Papua Pegunungan. Tangannya terikat di kedua sisi kanan dan kiri, di rantai yang panjangnya hingga menyentuh dinding yang terkunci pada pengait hasil produksi Tiongkok.

Inspektur Ryukyu mengangkat kepala Kiyomizu dengan menarik rambutnya, menatap lamat dan dibalasnya dengan tatapan lurus dengan bola mata ke arah senapan Steyr aug dan memutar bola matanya ke Inspektur Ryukyu lalu berceloteh "Perdagangan Senjata, bos?"

Sentak Inspektur Ryukyu menarik urat mata sebelah kiri hingga ke dahi, berfikir. Kemudian Inspektur Ryukyu lanjut mengeram dagu Kiyomizu kencang dan berseru "Mengakulah, jika tidak bisa-bisa riwayatmu akan tamat"

Inspektur Ryukyu memberi arahan kepada algojonya untuk membujuk paksa Kiyomizu dan kekang dengan cara apapun hingga dia berbicara jujur sampai kita mendapatkan pelaku utamanya. Jika dia mengelak atau berusaha menolak pertanyaan kalian, lakukan kekerasan apapun tanpa ampun. Tapi ingat, jangan buat dia mengakhiri nafas disini. Dan Inspektur meninggalkan ruangan introgasi tersebut.

"Hei kawula muda, kenapa kau membunuh Hakim Adispira yang Agung?" Tanya algojo datar dan Kiyomizu hanya diam dan menggerak-gerakan kepalanya.

"Jawab pertanyaan saya, bodoh!" Teriak salah satu dari tiga algojo yang memukul Kiyomizu disusul pukulan kedua dan pukulan ketiga.

Pukulan telak dari ketiga algojo membuat Kiyomizu meronta-ronta-kan kedua tangannya dan menggelengkan kepala lalu berseru "Saya hanya perlu mendapatkan keajaiban dari perdamaian-produksi pembuatan Nuklir!"

Ketiga algojo saling bersipu bingung mendengar cibiran dari Kiyomizu. Mereka berdiskusi beberapa detik dan kemudian memutuskan untuk keluar dari ruangan itu. Dua orang berjaga di depan pintu dan salah satu dari mereka menuju ruangan Inspektur Ryukyu. Dan nampaknya inspektur Ryukyu sedang menelepon dokter.

Tidak lama kemudian Dokter Purnomo datang ke ruangan yang sempit seperti ruangan-ruangan kantor pada umumnya, banyak dokumen tinggi tersusun rapih yang beberapa hanya di tanda tangan saja tanpa di selesaikan perkaranya. Inspektur menjelaskan situasi yang dialami Kiyomizu. Ia seperti sadar tapi tidak sadar. Mendengarkan setiap pertanyaan namun tidak menjawab secara telaten. Bukan sengaja, bisa dilihat ketika ia sedang dikekang, bola matanya mengawang, seperti sedang terbawa suasana dalam haluannya yang berkibar sembarangan.

Selang beberapa waktu, Dokter Purnomo sudah mengetahui langkah apa yang akan dilakukan. Ia membawa alat terapi elektrokonvulsif. Kabel warna-warni dengan ujung seperti hansaplast yang akan ditempelkan ke kepala dan leher Kiyomizu sudah diuraikan. Juga kursi besi yang berteknologi terkini. Dengan sabuk pengaman yang ketat di belakang punggung dan di bagian kaki, tidak akan mudah lepas seseorang yang akan duduk di kursi itu.

Rantai yang berpangku di kanan dan kiri Kiyomizu perlahan dilepaskan dari pergelangan tangannya. Ia dipaksa untuk duduk oleh ketiga algojo utusan inspektur. Diikat dengan metode super kuat sehingga nihil untuk melepaskan. Nyatanya juga Kiyomizu tidak melawan. Pemasangan kabel-kabel sudah diletakan di atas alis sebelah kiri dan kanan. Juga empat buah kabel di leher depan dan belakang. 

Dokter Purnomo menyatakan Kiyomizu terkena Skizofrenia. Karena terlihat dari gurauannya yang benar-benar melantur. Ia disuruh jawab siapa yang membunuh Hakim Freud Kennedy tapi ia menjawab proses produksi Nuklir yang dibuat oleh Korea Utara akan berada di Indonesia. Menggantikan produksi otomotif yang apabila dalam kurun waktu mendatang energi listrik mengambil alih maka dissel akan lenyap dan tergantikan. Kendaraan hanyalah bualan yang terpendam hingga roda-rodanya menggerigil. Digantikan oleh transportasi umum yang terintegrasi ke berbagai wilayah. Nuklir akan disematkan sebagai pertahanan yang menggerai.

Terapi elektrokonvulsif membuat Kiyomizu tidak sadarkan diri. Terlebih lagi tekanan yang di alirkan ke otak dan sarafnya melebihi 1,5 magnetik. Dokter Purnomo sudah menyarankan untuk menyalurkan arus normal saja. Namun inspektur Ryukyu memaksa agar terduga pulih dalam sekejap. Dokter memprediksi kesadaran Kiyomizu akan pulih selambat-lambatnya 48 jam kedepan.

***

Dari buaian Kiyomizu pada saat waham menguasai dirinya, inspektur Ryukyu seperti mengetahuinya. Haluan kata-katanya mengarah kepada awal mula pembuatan perusahaan tambang Golden Toyotetsu.Ltd.

Pembuatan perusahaan tersebut diwarnai dengan kematian perdana menteri Jepang Musashi Ito dan mundurnya Hasan dari jabatan menteri dan menyerahkan kekuasaannya kepada Tahar dengan dalih Tahar lebih dapat merumuskan legalitas logika dengan tatanan yang rapih.

10 tahun kemudian peristiwa kematian perdana menteri Jepang masih menjadi polemik. Hanya ditemukan kristal prisma segitiga seukuran peniti sebagai bukti di tempat kejadian. Tidak ada sederet forensik yang ditelisik. Dengan demikian, Tegami yang kehilangan seluruh kendali Golden Toyotetsu.Ltd berusaha membalikan keadaan dengan menelusuri keadaan-keadaan di dalam perusahaan tersebut yang berhasil diambil alih oleh Tahar dan dikendalikan oleh Tomalaya, anak dari Tahar Malaya.

Serangkaian kejadian pelik membuat Kiyomizu menelaah menjadi konsultan agregat yang sebenarnya mencari informasi tentang kejanggalan yang terkait dengan kematian perdana menteri, peristiwa pengambilan alih perusahaan yang sepihak, hingga kejadian pembunuhan hakim Freud Kennedy karena memvonis Tomalaya seumur hidup atas dasar makar dan pemalsuan dokumen. 

Bukti kristal prisma segitiga juga familiar di daerah tersebut. Yang membuat Tomalaya bereksperimen dan menyuruh anak buahnya untuk membius Kiyomizu dan memasukan butiran serbuk halus dari kristal tersebut ke dalam otaknya. Dengan kadar abstrak yang merasuki otaknya, Kiyomizu menjadi mudah untuk dihasut dan di-narasi-kan untuk mengikuti perintah Tomalaya demi keselamatan oportunisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun