Mohon tunggu...
Agung Latief
Agung Latief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Human Erorr of the circle T. Belajar, Belanja, Berseni. Oke fine

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Polemik Kematian

7 Agustus 2022   01:09 Diperbarui: 7 Agustus 2022   01:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selang beberapa waktu, Dokter Purnomo sudah mengetahui langkah apa yang akan dilakukan. Ia membawa alat terapi elektrokonvulsif. Kabel warna-warni dengan ujung seperti hansaplast yang akan ditempelkan ke kepala dan leher Kiyomizu sudah diuraikan. Juga kursi besi yang berteknologi terkini. Dengan sabuk pengaman yang ketat di belakang punggung dan di bagian kaki, tidak akan mudah lepas seseorang yang akan duduk di kursi itu.

Rantai yang berpangku di kanan dan kiri Kiyomizu perlahan dilepaskan dari pergelangan tangannya. Ia dipaksa untuk duduk oleh ketiga algojo utusan inspektur. Diikat dengan metode super kuat sehingga nihil untuk melepaskan. Nyatanya juga Kiyomizu tidak melawan. Pemasangan kabel-kabel sudah diletakan di atas alis sebelah kiri dan kanan. Juga empat buah kabel di leher depan dan belakang. 

Dokter Purnomo menyatakan Kiyomizu terkena Skizofrenia. Karena terlihat dari gurauannya yang benar-benar melantur. Ia disuruh jawab siapa yang membunuh Hakim Freud Kennedy tapi ia menjawab proses produksi Nuklir yang dibuat oleh Korea Utara akan berada di Indonesia. Menggantikan produksi otomotif yang apabila dalam kurun waktu mendatang energi listrik mengambil alih maka dissel akan lenyap dan tergantikan. Kendaraan hanyalah bualan yang terpendam hingga roda-rodanya menggerigil. Digantikan oleh transportasi umum yang terintegrasi ke berbagai wilayah. Nuklir akan disematkan sebagai pertahanan yang menggerai.

Terapi elektrokonvulsif membuat Kiyomizu tidak sadarkan diri. Terlebih lagi tekanan yang di alirkan ke otak dan sarafnya melebihi 1,5 magnetik. Dokter Purnomo sudah menyarankan untuk menyalurkan arus normal saja. Namun inspektur Ryukyu memaksa agar terduga pulih dalam sekejap. Dokter memprediksi kesadaran Kiyomizu akan pulih selambat-lambatnya 48 jam kedepan.

***

Dari buaian Kiyomizu pada saat waham menguasai dirinya, inspektur Ryukyu seperti mengetahuinya. Haluan kata-katanya mengarah kepada awal mula pembuatan perusahaan tambang Golden Toyotetsu.Ltd.

Pembuatan perusahaan tersebut diwarnai dengan kematian perdana menteri Jepang Musashi Ito dan mundurnya Hasan dari jabatan menteri dan menyerahkan kekuasaannya kepada Tahar dengan dalih Tahar lebih dapat merumuskan legalitas logika dengan tatanan yang rapih.

10 tahun kemudian peristiwa kematian perdana menteri Jepang masih menjadi polemik. Hanya ditemukan kristal prisma segitiga seukuran peniti sebagai bukti di tempat kejadian. Tidak ada sederet forensik yang ditelisik. Dengan demikian, Tegami yang kehilangan seluruh kendali Golden Toyotetsu.Ltd berusaha membalikan keadaan dengan menelusuri keadaan-keadaan di dalam perusahaan tersebut yang berhasil diambil alih oleh Tahar dan dikendalikan oleh Tomalaya, anak dari Tahar Malaya.

Serangkaian kejadian pelik membuat Kiyomizu menelaah menjadi konsultan agregat yang sebenarnya mencari informasi tentang kejanggalan yang terkait dengan kematian perdana menteri, peristiwa pengambilan alih perusahaan yang sepihak, hingga kejadian pembunuhan hakim Freud Kennedy karena memvonis Tomalaya seumur hidup atas dasar makar dan pemalsuan dokumen. 

Bukti kristal prisma segitiga juga familiar di daerah tersebut. Yang membuat Tomalaya bereksperimen dan menyuruh anak buahnya untuk membius Kiyomizu dan memasukan butiran serbuk halus dari kristal tersebut ke dalam otaknya. Dengan kadar abstrak yang merasuki otaknya, Kiyomizu menjadi mudah untuk dihasut dan di-narasi-kan untuk mengikuti perintah Tomalaya demi keselamatan oportunisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun