Mohon tunggu...
Agung Latief
Agung Latief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Human Erorr of the circle T. Belajar, Belanja, Berseni. Oke fine

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selatan

3 Februari 2017   06:48 Diperbarui: 3 Februari 2017   06:55 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“buat apa atuh a segala nulis surat begitu, sekarang ini kan udah ada smartphone, hape yang pintar, lagian jangan suka gugup seperti itu, biasa aja”

“iya euis, aku memang masih seperti ini, tapi aku yakin aku bisa lebih baik buat masa depanku nanti”

“eleh..elehh..mikirna udah dewasa banget, masih bujangan ini kan kamu, puas-puasin dulu atuh, ngelakuin apa yang kamu mau, jangan pernah ngerasa tertekan sama mereka”

“hah…maksudnya gimana? aku ga ngerti is”

“aa..euis teh udah nikah, udah punya anak satu, bayi yang kemarin siang, mungkin aa tau, itu bayi euis a, nama nya Elvi. Maaf ya a, kalo bikin kamu kaget juga ngedengernya, aku emang masih muda, tapi disini, masih pedesaan a, beda sama kamu mah kan dikota, masih banyak gadis yang menggoda iman kamu, kamu ini kan pria, laki-laki, yang menentukan pilihan, selera, apapun a. Jadi gausah kecil hati, coba perlahan kembali sama apa yang kamu mau, pengalaman adalah guru terbaik selain tuhan a.

Aku terdiam, melihat wajahnya yang datar dan sangat manis berbicara panjang lebar seperti itu, menasehati ku, aku dinasehati gadis muda yang ternyata udah bersuami. Tidak terbaca, kalau dia sudah nikah, bahkan mempunyai anak. Lucu pula anaknya. Aku belum mau menikah, aku belum siap menikah, tapi aku ingin memiliki bayi.

“duh euis, kirain aku teh, kamu masih jomblo tau, tapi jujur, aku gapercaya kalo kamu udah nikah, tapi ahhsudahlah, aku percaya kok, bahwa jodoh itu sepasang, kalo tiga pasang, gratis satu”

“ih apa si aa, masa kalo tiga pasang gratis satu, rugi atuh. Iya udah a, jangan bosen kesini ya, masih banyak tau gadis-gadis yang selain euis disini. Suratnya euis simpen ya a”

“iya euis, aku juga mau pulang pagi ini juga, yaudah, aku pulang dulu ya” Pamitku dan menjulurkan tangan ke arahnya, dan euis mendapatkan tanganku, digenggamnya, euis merunduk dan diayunkan tangan ini, dikecup alus pergelangan tanganku.

“Hati-hati ya” kata-terakhir yang diucapkan euis

Kembalilah aku kekamar, membereskan semua barang bawaanku, serta botol minuman yang aku bawa dan masih tersisa sedikit. Aku pamit dengan teh reisa, dibekali dengan minuman berenergi ‘nutri bost’. Dibawah yang berada diarah Selatan memberikan pelajaran yang berharga, satu sisi, didalam hatikecilku, aku tidak percaya aku bisa berada disini, satu sisi, didalam pikiranku, aku merasakan ketenangan yang berbeda dari sebelumnya. Semua yang berlalu, yaudah. Tidak ada waktu yang sia-sia, hanya saja belum menemukan, ingat jangan pernah mencoba, tapi berusahalah untuk menjadi!.

————–

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun