massa aksi selesai melaksanakan shalat asar. Massa aksi dari Aliansi BEM SI Riau dan massa aksi dari aliansi BEM Se-Riau akhirnya menyatukan barisan didepan Gerbang Kantor DPRD Provinsi Riau bagian kiri. Kemudian proses penyampaian orasi dan negoisasi dilakukan kembali. Namun lagi-lagi tak membuahkan hasil. Susunan barisan polisi masih sama seperti semula
Pukul 16.30 WIB
- Tindakan provokasi dengan
menantang untuk melakukan "chaos" kembali dilakukan oleh oknum polisi. Indikasi akan terjadi kembali dorong-dorongan sudah tampak, massa aksi dan aparat kepolisian saling hujat dan tuding-tudingan. Tapi sayang lagi lagi polwan tetap berada dibarisan paling depan dijadikan tameng. Akhirnya aksi dorong-dorongan pun terjadi
- Selama aksi dorong-dorongan tersebut berlangsung, massa aksi mendapatkan perlakuan represif nan keji oleh aparat kepolisian. Kami diberlakukan layaknya binatang. Dipukul, diinjak, dan ditendang
- Adapun beberapa polwan yang menjadi korban dalam kejadian tersebut adalah ulah daripada pihak kepolisian itu sendiri (khususnya polisi laki-laki) yang mendorong rekan-rekan polwan nya ke hadapan massa aksi, melainkan tidak ditarik kebelakang untuk diamankan (Cek Video diatas), dan
- mahasiswa tidak melakukan tindak kekerasan dan pelecehan apapun terhadap aparat kepolisian baik laki-laki maupun perempuan
- Sampai dengan terjadinya hal tersebut massa aksi tidak pernah diintruksikan untuk melakukan dorongan ke depan
Pukul 17.00 WIB
- Massa aksi duduk merapatkan barisan dengan tenang. Dilakukan pendataan jumlah massa aksi yang menjadi korban
- Ada 7 mahasiswa yang menjadi korban (3 Mahasiswa Universitas Riau, 2 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau, 1 Mahasiswa Universitas Abdurrab, dan 1 Mahasiswi Universitas Abdurrab). Bahkan, Satu diantara 3 Mahasiswa Universitas Riau yakni M. Kurnia Zen Miza yang menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian harus dilarikan ke Rumah Sakit Syafiraa karena mengalami sesak nafas yang disebabkan karena dipukul dan diinjak oleh aparat kepolisian. Selain mendapatkan perlakuan yang keji, Kurnia juga kehilangan dompet dan handphone